Terbaru

Wednesday, November 22, 2023

15. GAS DI PENGECORAN LOGAM

15. GAS DI PENGECORAN LOGAM

i) Karbon Monoksida (CO)

Karbon monoksida (CO) adalah gas tidak berwarna dan tidak berbau yang biasanya terbentuk selama proses pembakaran. Jumlah yang signifikan dari CO dapat dihasilkan dalam beberapa proses pengecoran logam, terutama di tempat-tempat di mana ada pembentukan asap seperti cetakan dan tungku kubah. Pekerja yang berada di platform atau catwalk harus waspada terhadap konsentrasi tinggi CO, yang dapat menghambat transportasi oksigen dalam darah, menyebabkan kehilangan kesadaran, dan potensial jatuh ke bahan berbahaya atau panas. Tanda-tanda sakit kepala, mual, dan sesak napas dapat menjadi indikator paparan CO. Konsentrasi tinggi CO tanpa gejala peringatan dapat membuktikan fatal. Pemantauan CO adalah metode pengendalian bahaya dengan mengidentifikasi proses dan lokasi di mana akumulasi CO mungkin terjadi.

ii) Formaldehida

Formaldehida dapat timbul dari sejumlah resin selama proses molding dan casting. Batas paparan pekerja (WES) saat ini untuk formaldehida adalah 1 ppm TWA (Time-Weighted Average) dan STEL (Short-Term Exposure Limit) sebesar 2 ppm. Pedoman Kesehatan Kerja seri 6 Pedoman Penggunaan Formaldehida dan Produk Serupa di Tempat Kerja (Mei 1985) dapat memberikan informasi lebih lanjut dan tersedia dari OSH.

iii) Furfuryl Alkohol

Furfuryl alkohol digunakan dalam berbagai jenis resin furane, dan paparan mungkin terjadi melalui uap. Paparan dapat menyebabkan iritasi ringan pada mata, kulit, dan selaput lendir.

iv) Sulfur Dioksida

Sulfur dioksida dihasilkan selama pengecoran, terutama ketika katalis asam sulfonat digunakan dalam proses furane. Ini adalah gas dengan bau yang menyengat dan dapat menyebabkan iritasi pada mata dan saluran pernapasan dalam konsentrasi tinggi. Standar paparan kerja (WES) untuk sulfur dioksida adalah 2 ppm.

No comments:

Post a Comment

Silahkan Beri komentar dengan sopan...
Komentar tidak boleh mengandung sara...
Terimakasih...