Terbaru

Wednesday, November 22, 2023

13. BAHAYA TERHADAP KESEHATAN DI PENGECORAN LOGAM DEBU

13. BAHAYA TERHADAP KESEHATAN DI PENGECORAN LOGAM DEBU

Debu merupakan salah satu bahaya kesehatan paling umum yang dapat ditemukan dalam peleburan logam. Debu dapat berbentuk partikel halus yang terhirup, dan tergantung pada jenis pengecoran dan proses yang digunakan, debu tersebut mungkin mengandung sejumlah besar silika, timah, atau kontaminan lainnya. Berikut adalah informasi rinci tentang berbagai bentuk debu dalam suatu pengecoran

i) Debu yang Mengandung Silika

Dalam beberapa proses pengecoran logam, debu yang mengandung silika dihasilkan sebagai produk dari tungku, pasir cetak, pembongkaran cetakan, pembersihan, dan abrasive blasting.

ii) Tungku

Pemanasan berulang mengubah kuarsa dari batu tahan api dan silika refraktori pada lapisan tungku menjadi silikat amorf kristobalit dan tridimit. Pekerja yang memelihara dan mengganti bahan tahan api dapat terpapar debu yang mengandung sejumlah besar kristobalit yang sangat berbahaya dan dapat menyebabkan penyakit silikosis jika terhirup ke dalam paru-paru. Grouting yang digunakan untuk mempertahankan batu tahan api dalam masa lalu sering mengandung asbes, tetapi ini sekarang telah digantikan. Informasi keamanan produk harus dirujuk jika ada keraguan tentang keamanan bahan tertentu.

iii) Moulding

Panas dari logam cair dalam cetakan pasir menghasilkan dua reaksi. Pertama, itu mengurangi pasir kuarsa dalam cetakan menjadi partikel terhirup yang halus dan berbahaya. Kedua, itu mengkonversi sebagian pasir kuarsa menjadi silikat berbahaya, seperti kristobalit. Bentuk-bentuk silika ini dapat menyebabkan penyakit paru-paru seperti silikosis. Risiko ini bervariasi tergantung pada efisiensi pengendalian debu, apakah pasir disaring atau tidak, dan apakah cetakan tersebut basah atau kering.

iv) Penanganan Pasir

Pasir akan ditangani dalam berbagai cara dalam proses pengecoran logam, baik secara manual, pneumatik, atau menggunakan konveyor. Setiap metode penanganan ini dapat menghasilkan sejumlah besar debu, beberapa di antaranya mengandung debu silika. Tindakan yang tepat harus diambil untuk mengendalikan emisi debu atau menggunakan perlindungan pribadi setiap kali penanganan pasir terjadi.

v) Knockout/Shakeout Coran dan Pembersihan Abrasive Blasting

Selama proses knockout (KO), berbagai jenis debu dihasilkan, termasuk silikat alumino dan alumina yang umum. Proses ini juga melepaskan debu silika halus ke udara dan lingkungan sekitar pengecoran. Jika debu ini terhirup, ada risiko silikosis. Kontrol total debu menjadi penting dalam pengelolaan pabrik dan manajemen bahaya karena debu halus dapat terangkat dari lantai sebagai partikel udara oleh draft, orang yang berjalan di atas lantai, dan pergerakan kendaraan seperti forklift.

vi) Pembuatan Pola

Peningkatan penggunaan partikel dalam pembuatan pola dapat menyebabkan peningkatan kadar debu kayu dan formaldehid, yang keduanya merupakan bahaya kesehatan yang diakui.

vii) Pembuatan Inti

Ada berbagai mineral pasir yang digunakan dalam pembuatan inti, termasuk zircon, kromat, magnesium, dan silikat alumina. Untuk meminimalkan paparan debu, praktik kerja yang baik harus diikuti dengan menggunakan langkah-langkah pengendalian yang tepat.

Pentingnya mengambil langkah-langkah pengendalian yang efektif untuk mengurangi dan mencegah paparan debu silika dalam berbagai tahap proses pengecoran logam sangat ditekankan untuk melindungi kesehatan pekerja di lingkungan kerja tersebut.

viii) Logam Cair

Dalam proses pengecoran logam cair, debu yang dihasilkan akan mengandung berbagai macam bahan kimia. Debu ini biasanya disalurkan ke dalam sistem ventilasi yang diinstal di area kerja. Jika sistem ventilasi ekstraksi tidak terpasang, tindakan perlindungan yang tepat harus diambil untuk melindungi pekerja di area tersebut.

ix) Penanganan Scrap

Selama proses penanganan scrap, debu yang signifikan dapat diproduksi. Praktik kerja yang baik perlu diterapkan, terutama pada penggunaan cutting gas di mana memimpin berbasis cat mungkin hadir pada besi tua.

x) Debu atau Asap Timbal

Debu timbal atau asap merupakan bahaya kesehatan yang nyata. Timbal digunakan untuk meningkatkan karakteristik dari perunggu, kuningan, baja, dan paduan coran yang mengandung timbal. Timbal juga dapat terlepas dari peleburan besi tua yang mungkin telah dilapisi dengan timbal berbasis cat porselen atau produk berbasis minyak bumi. Peleburan logam cair dari paduan tembaga bertimbal dapat menimbulkan risiko besar terhadap paparan asap dan debu timbal. Debu yang dikumpulkan dalam bag filter yang melekat pada sistem ventilasi akan berisi tingkat tinggi timbal. Penyerahan dan pembuangan debu ini memerlukan pertimbangan khusus. Proses pembersihan dan finishing pada paduan coran timbal juga akan menimbulkan bahaya yang signifikan untuk operator dan harus dikendalikan.

Informasi lebih lanjut tentang aspek kesehatan timbal dapat ditemukan dalam buku Keselamatan dan Informasi Kesehatan seri Pedoman Medis Surveillance Pekerja Timbal, yang tersedia dari OSH (Occupational Safety and Health).

No comments:

Post a Comment

Silahkan Beri komentar dengan sopan...
Komentar tidak boleh mengandung sara...
Terimakasih...