Cara Kerja Pompa
F. Cara Kerja Pompa
Berdasarkan langkah toraknya maka pompa dibagi atas 2
bagian, yaitu:
a.
Pompa Torak Kerja Tunggal
Adapun cara kerja pompa torak tunggal adalah sebagai
berikut, bila plunyer naik maka ruang
di bawah plunyer bertambah besar,
sehingga tekanan menjadi turun (vakum). Akibat dari hal tersebut air akan
terhisap masuk ke dalam silinder melalui katup isap. Bilamana plunyer bergerak turun, air akan
tertekan melalui katup tekan, dan keluar melalui pipa. Pompa plunyer merupakan sebuah pompa kerja
tunggal yaitu hanya terdapat satu langka naik dan satu langka turun yang
artinya terdapat satu langka isap dan satu langka tekan.
b.
Pompa Torak Kerja Ganda
Sedang pompa torak kerja ganda adalah pompa di mana
langka isap dan langka tekan terjadi, baik waktu langka naik maupun waktu
langka turun, yang artinya adalah tiap satu langka naik dan satu langka turun
terjadi 2 kali mengisap dan 2 kali menekan. Jadi pada ukuran dan kecepatan yang
sama pompa torak kerja ganda menghasilkan 2 kali lebih besar jika dibandingkan
dengan pompa torak kerja tunggal. Sehingga dengan kecepatan dan hasil yang sama
pompa torak kerja ganda memiliki ukuran yang lebih kecil.
Adapun cara kerja pompa torak kerja ganda adalah sebagai
berikut, ketika torak naik maka di bawah torak terjadi pembesaran volume,
sedang di atas torak terjadi pengecilan volume, sehingga air akan terhidap
melalui lubang hisap/lubang pemasukan yang melalui katup hisap, sedang air yang
berada di atas torak akan ditekan melalui katup tekan. Bilamana torak bergerak
turun maka air yang berada di atas torak terjadi pembesaran volume sedang air
yang berada di bawah torak terjadi pengecilan volume, yang menyebabkan air akan
terisap lagi dari saluran atau lubang melalui katup isap dan air yang berada
pada bagian bawah dari torak akan ditekan melalui katup dan keluar melalui pipa
dan begitu proses terjadi secara terus menerus.
Gambar 7.28 Cara
Kerja Pompa Torak Kerja Ganda
(Sumber: Soeyanto,
2001)
c.
Pompa Sentrifugal
Adapun cara kerja pompa sentrifugal adalah sebagai berikut, pompa sentrifugal bekerja berdasarkan prinsip gaya sentrifugal yaitu bahwa benda yang bergerak secara melengkung akan
mengalami gaya yang arahnya keluar dari titik pusat lintasan yang melengkung
tersebut.
Besarnya gaya sentrifugal
yang timbul tergantung dari masa benda, kecepatan gerak benda, dan
jari-jari lengkung lintasannya. Kalau kecepatan linier benda V, masa benda M,
dan jari-jari lintasan R maka besarnya gaya sentrifugal
K adalah:
K=M(V2/R)
Impeller adalah semacam piringan berongga dengan sudu-sudu melengkung di dalamnya dan dipasang pada poros yang digerakkan oleh motor listrik, mesin uap atau turbin uap. Pada bagian samping dari Impeller dekat dengan poros, dihubungkan dengan saluran isap, dan cairan berupa air, minyak masuk ke dalam Impeller yang berputar melalui saluran tersebut. Karena gerakan berputar dari Impeller maka cairan yang terdapat pada bagian tersebut ikut berputar akibat gaya sentrifugal yang terjadi, air di desak keluar menjauhi pusat, dan masuk dalam ruangan antara keliling Impeller bagian luar dan rumah pompa, dan menuju ke saluran ke luar.
d.
Cara Kerja Pompa Cincin Air
Adapun cara kerja dari pompa cincin air adalah sebagai
berikut, pompa cincin air terdiri dari sebuah Impeller dan rumah pompa yang terletak eksentris terhadap Impeller. Pada rumah pompa dibuat
saluran tekan dan saluran isap. Apabila Impeller
berputar dan dimasukkan air ke dalam rumah pompa maka air akan ikut
berputar dengan Impeller. Akibat
putaran ini maka cairan akan berusaha menempel pada dinding rumah pompa dan
membentuk semacam cincin air. Bagian dalam dari cincin merupakan ruangan yang
kosong. Bentuk saluran isap dan tekan dibuat seperti tanduk. Apabila Impeller berputar misalnya searah
putaran jarum jam ujung-ujung Impeller selalu
terendam dengan air dan rapat udara.
Sementara ruangan bagian dalam dari cincin air antara
sudu-sudu dengan Impeller makin lama
makin besar, seperti terlihat pada ruang (1) adalah kecil setelah pada ruang
(2) jadi lebih besar dan seterusnya sampai pada ruangan (4). Adanya pembesaran
ini tentunya diikuti oleh turunnya tekanan artinya udara di sepanjang saluran
isap akan dihisap. Kalau kita perhatikan lagi dari ruangan (5) ke ruangan (6)
dan seterusnya ternyata volume ruangan makin lama makin kecil dan diikuti
dengan naiknya tekanan.
e.
Cara Kerja Pompa Ulir
Adapun cara kerja dari pompa ulir adalah sebagai berikut,
pompa ulir terdiri atas 2 buah ulir, yaitu ulir (I) dan ulir (II) yang
masing-masing mempunyai ulir kanan dan ulir kiri. Poros-poros dari
masing-masing ulir ini dipasang sedemikian rupa sehingga gigi ulir kanan masuk
pada ruang antara gigi-gigi dari ulir kiri.
Kedua ulir tadi dipasang dalam satu rumah. Ulir (I)
digerakkan oleh motor listrik dari luar, sedang ulir (II) diputar dengan perantaraan
roda gigi-gigi oleh ulir (II). Seandainya ujung bagian kiri dan kanan penuh
dengan minyak, kalau poros ulir (I) dan ulir (II) diputar maka minyak akan
berada di antara gigi-gigi ulir (I) dan ulir (II) baik kanan maupun yang kiri.
Jika sebuah baut berputar pada murnya maka tiap kali baut berputar satu putaran
maka baut akan berpindah sejauh sama dengan kisar ulirnya.
Pada pompa ini minyak yang berada di antara ruang
gigi-gigi ulir dapat disamakan pada mur seperti contoh di atas. Sehingga tiap
putaran minyak juga akan berpindah sejauh kisar ulirnya.