Terbaru

Monday, May 24, 2021

Cara Kerja Pompa

F.      Cara Kerja Pompa

Berdasarkan langkah toraknya maka pompa dibagi atas 2 bagian, yaitu:

a.         Pompa Torak Kerja Tunggal

Adapun cara kerja pompa torak tunggal adalah sebagai berikut, bila plunyer naik maka ruang di bawah plunyer bertambah besar, sehingga tekanan menjadi turun (vakum). Akibat dari hal tersebut air akan terhisap masuk ke dalam silinder melalui katup isap. Bilamana plunyer bergerak turun, air akan tertekan melalui katup tekan, dan keluar melalui pipa. Pompa plunyer merupakan sebuah pompa kerja tunggal yaitu hanya terdapat satu langka naik dan satu langka turun yang artinya terdapat satu langka isap dan satu langka tekan.

b.        Pompa Torak Kerja Ganda

Sedang pompa torak kerja ganda adalah pompa di mana langka isap dan langka tekan terjadi, baik waktu langka naik maupun waktu langka turun, yang artinya adalah tiap satu langka naik dan satu langka turun terjadi 2 kali mengisap dan 2 kali menekan. Jadi pada ukuran dan kecepatan yang sama pompa torak kerja ganda menghasilkan 2 kali lebih besar jika dibandingkan dengan pompa torak kerja tunggal. Sehingga dengan kecepatan dan hasil yang sama pompa torak kerja ganda memiliki ukuran yang lebih kecil.

Adapun cara kerja pompa torak kerja ganda adalah sebagai berikut, ketika torak naik maka di bawah torak terjadi pembesaran volume, sedang di atas torak terjadi pengecilan volume, sehingga air akan terhidap melalui lubang hisap/lubang pemasukan yang melalui katup hisap, sedang air yang berada di atas torak akan ditekan melalui katup tekan. Bilamana torak bergerak turun maka air yang berada di atas torak terjadi pembesaran volume sedang air yang berada di bawah torak terjadi pengecilan volume, yang menyebabkan air akan terisap lagi dari saluran atau lubang melalui katup isap dan air yang berada pada bagian bawah dari torak akan ditekan melalui katup dan keluar melalui pipa dan begitu proses terjadi secara terus menerus.

 


Gambar 7.28 Cara Kerja Pompa Torak Kerja Ganda

(Sumber: Soeyanto, 2001)

c.         Pompa Sentrifugal

Adapun cara kerja pompa sentrifugal adalah sebagai berikut, pompa sentrifugal bekerja berdasarkan prinsip gaya sentrifugal yaitu bahwa benda yang bergerak secara melengkung akan mengalami gaya yang arahnya keluar dari titik pusat lintasan yang melengkung tersebut.

Besarnya gaya sentrifugal yang timbul tergantung dari masa benda, kecepatan gerak benda, dan jari-jari lengkung lintasannya. Kalau kecepatan linier benda V, masa benda M, dan jari-jari lintasan R maka besarnya gaya sentrifugal K adalah:

K=M(V2/R)

Impeller adalah semacam piringan berongga dengan sudu-sudu melengkung di dalamnya dan dipasang pada poros yang digerakkan oleh motor listrik, mesin uap atau turbin uap. Pada bagian samping dari Impeller dekat dengan poros, dihubungkan dengan saluran isap, dan cairan berupa air, minyak masuk ke dalam Impeller yang berputar melalui saluran tersebut. Karena gerakan berputar dari Impeller maka cairan yang terdapat pada bagian tersebut ikut berputar akibat gaya sentrifugal yang terjadi, air di desak keluar menjauhi pusat, dan masuk dalam ruangan antara keliling Impeller bagian luar dan rumah pompa, dan menuju ke saluran ke luar. 

d.        Cara Kerja Pompa Cincin Air

Adapun cara kerja dari pompa cincin air adalah sebagai berikut, pompa cincin air terdiri dari sebuah Impeller dan rumah pompa yang terletak eksentris terhadap Impeller. Pada rumah pompa dibuat saluran tekan dan saluran isap. Apabila Impeller berputar dan dimasukkan air ke dalam rumah pompa maka air akan ikut berputar dengan Impeller. Akibat putaran ini maka cairan akan berusaha menempel pada dinding rumah pompa dan membentuk semacam cincin air. Bagian dalam dari cincin merupakan ruangan yang kosong. Bentuk saluran isap dan tekan dibuat seperti tanduk. Apabila Impeller berputar misalnya searah putaran jarum jam ujung-ujung Impeller selalu terendam dengan air dan rapat udara.

Sementara ruangan bagian dalam dari cincin air antara sudu-sudu dengan Impeller makin lama makin besar, seperti terlihat pada ruang (1) adalah kecil setelah pada ruang (2) jadi lebih besar dan seterusnya sampai pada ruangan (4). Adanya pembesaran ini tentunya diikuti oleh turunnya tekanan artinya udara di sepanjang saluran isap akan dihisap. Kalau kita perhatikan lagi dari ruangan (5) ke ruangan (6) dan seterusnya ternyata volume ruangan makin lama makin kecil dan diikuti dengan naiknya tekanan.

e.         Cara Kerja Pompa Ulir

Adapun cara kerja dari pompa ulir adalah sebagai berikut, pompa ulir terdiri atas 2 buah ulir, yaitu ulir (I) dan ulir (II) yang masing-masing mempunyai ulir kanan dan ulir kiri. Poros-poros dari masing-masing ulir ini dipasang sedemikian rupa sehingga gigi ulir kanan masuk pada ruang antara gigi-gigi dari ulir kiri.

Kedua ulir tadi dipasang dalam satu rumah. Ulir (I) digerakkan oleh motor listrik dari luar, sedang ulir (II) diputar dengan perantaraan roda gigi-gigi oleh ulir (II). Seandainya ujung bagian kiri dan kanan penuh dengan minyak, kalau poros ulir (I) dan ulir (II) diputar maka minyak akan berada di antara gigi-gigi ulir (I) dan ulir (II) baik kanan maupun yang kiri. Jika sebuah baut berputar pada murnya maka tiap kali baut berputar satu putaran maka baut akan berpindah sejauh sama dengan kisar ulirnya.

Pada pompa ini minyak yang berada di antara ruang gigi-gigi ulir dapat disamakan pada mur seperti contoh di atas. Sehingga tiap putaran minyak juga akan berpindah sejauh kisar ulirnya.

 

No comments:

Post a Comment

Silahkan Beri komentar dengan sopan...
Komentar tidak boleh mengandung sara...
Terimakasih...