Terbaru

Wednesday, August 5, 2020

Mesin Frais Untuk Pekerjaan Tertentu


A. Mesin Frais Khusus
Sebagian besar produk industri telah menjadi lebih kompleks dengan desain produk baru yang tidak memungkinkan untuk dikerjakan dengan mesin frais standar sehingga diperlukan suatu pengembangan mesin. tujuannya adalah untuk mengerjakan pekerjaan yang lebih besar, lebih rumit, produksi banyak/massal dengan melakukan pekerjaan pemesinan yang tidak biasa lainnya.
1. Plano Milling
Plano milling atau disebut mesin frais planer merupakan mesin frais yang digunakan untuk memotong permukaan (face cutting) dengan benda kerja yang besar dan berat seperti pengerjaan peluncur atau pembawa dari bed mesin bubut, column mesin frais, meja mesin dan lain-lain.
Gambar 3.1 Plano Milling Machine
Gambar 3.1 tersebut terlihat meja mesin frais plano terpasang kepala spindel yang bergerak pada rel secara melintang. Gerakan arah melintang dan vertikal dilakukan spndel mesin tersebut, sedang gerak horisontal dilakukan oleh oleh meja mesin secara perlahan sesuai dengan kecepatan yang dipilih. Terdapat mesin dengan beberapa kepala spindel yang bisa bekerja secara bersamaan, sehingga meningkatkan produktifitasnya.
2. Surface Milling
Surface milling adalah mesin potong permukaan seperti untuk pekerjaan pertaan permukaan rata dari kepala dan blok silinder, V-Blok dan lain-lain sehingga didapatkan hasil yang presisi dan halus. Surface milling bisa digunakan untuk penyayatan permukaan datar horisontal atau miring panjang yang memerlukan penyayatan secara kontinyu. Gerakan penyayatan surface milling dilakukan oleh kepala spindel dan pisau kearah vertikal maupun horisontal.

Gambar 3.2 Surface Milling
Gambar 3.3 Pemotongan Permukaan Kepala Silinder dengan Surface Milling

3. Tread Milling
Thread milling adalah proses pemesinan yang digunakan untuk membuat/memotong ulir dengan pisau pemotong bentuk tunggal atau banyak. Thread milling membuat hasil uliran yang lebih halus dan lebih kuat dari pada tap maupun snei. Selain lebih efesien daripada menggunakan alat titik potong tunggal seperti di mesin bubut. Proses penguliran dihasilkan dari gerakan melingkar dari pisau yang berputar serta benda kerja sehingga akan terbentuk 1 picth ulir dalam dalam satu putaran
Gambar 3.4 Thread Milling
Gambar 3.5 Prinsip Pemotongan Ulir dengan Tread Milling
Meskipun tidak banyak digunakan sebagai alat pembuat ulir, thread milling mempunyai produktifitas tinggi dalam aplikasi tertentu. Selain itu penggunaan thread milling memungkinkan pemesinan benda kerja besar yang tidak dapat dengan mudah dikerjakan pada mesin bubut.
Gambar 3.6 Proses Penguliran pada Tread Milling
4. Copy Milling
Copy milling merupakan proses pemesinan untuk pembentukan benda kerja yang mempunyai bentuk yang kompleks seperti cam, cetakan dan profil rumit lainnya baik untuk bagian atau kebutuhan produksi massal yang dilengkapi dengan kemampuan menyalin suatu bentuk benda kerja. Untuk proses menyalin (copy) benda kerja tersebut maka dibuat pola/mal yang dipakai sebagai referensi untuk membuat bentukan yang sama. Pola atau mal digunakan sebagai referensi untuk membuat bentuk potongan pekerjaan. Koordinat jalur pemotongan ditentukan dengan mengikuti dengan mengikuti mal melalui sebuah batang pena (stylus) atau pilot.
Pada mesin ini dilengkapi 2 kepala mesin (head) yang berfungsi sebagai berikut :
1. Head Pertama yang terdapat batang pena (stylus) berfungsi untuk mengikuti bentukan pola/malnya
2. Head kedua terdapat pisau potong yang berfungsi memotong benda kerja sesuai bentukan pola/malnya.
Gambar 3.7 Copy Milling
Sitem kontrol pelacak dari bentukan pola/malnya diperoleh dari sistem mekanis hidrolik, listrik atau kontrol optik (sinar dengan sensor mata listrik). Mesin yang dikontrol secara mekanis dengan salinan 2 atau 3 dimensi digunakan untuk membentuk ukiran dengan detail halus dan finishing yang baik
Gambar 3.8 Proses Pembentukan benda kerja pada Copy Milling

5. Hobbing Machine
Mesin hobbing merupakan proses pemesinan yang digunakan untuk membuat roda gigi atau sprocket dengan cara memotong/memangkas permukaan gigi secara berurutan pada gerakan axial. Alat potong yang digunakan juga spesifik, yaitu membentuk profil roda gigi dengan ukuran yang presisi.
Mesin hobbing paling banyak digunakan untuk membuat roda gigi baik lurus maupun heliks dibandingkan dengan peralatan lain karena relatif lebih cepat, murah dan cukup akurat, sehingga dapat digunakan untuk produksi massal.
Gambar 3.9 Proses Pemesinan Menggunakan Hobbing Machine
Gambar 3.10 Prinsip Pemotongan Gigi pada Hobbing Machine

6. CNC Milling
Sebenarnya, prinsip kerja dari mesin CNC (Computer Numerical Control) hanya memindahkan pekerjaan yang sebelumnya dilakukan secara manual menjadi otomatis. Pengoperasian mesin CNC dengan memasukan data pengerjaan seperti panjang, lebar, dan bentuk kedalam sistem komputer yang terhubung pada mesin, kemudian mesin akan membaca perintah tersebut dan akan bekerja secara otomatis. Hal ini membuat operasional mesin CNC lebih akurat dan cepat.
Gambar 3.11 CNC Milling
Mesin CNC milling adalah mesin frais dimana pengendalian pergerakan meja mesin (arah melintang dan menajang secara horisontal) serta spindel/rumah cutter (arah vertikal) dikendalikan oleh suatu program komputer. Program komputer tersebut berisi langkah-langkah perintah yang harus dijalankan oleh mesin CNC. Program tersebut bisa dibuat langsung pada mesin CNC (huruf per huruf, angka per angka), yang hasil programnya disebut dengan program NC, atau dibuat menggunakan personal computer (PC) yang terinstal software khusus untuk membuat program NC
Gambar 3.12 Proses Pemesinan pada CNC Milling

B. Aplikasi Mesin Frais di Industri
Teknologi mesin frais telah digunakan sejak abad 18, dan masih digunakan hingga sekarang. Mesin frais (milling) adalah salah satu perkembangan dari teknologi pemesinan yang banyak memberikan kemudahan dalam pembuatan produk.
Kemampuan mesin frais membuat perkakas dengan berbagai macam pekerjaan sehingga mesin frais ini merupakan salah satu mesin yang sangat dibutuhkan dalam bidang teknologi manufaktur dan para pengelola bengkel kerja.
Proses proses yang dapat dikerjakan pada mesin frais tergantung pada jenis mesin itu sendiri, mulai dari yang sederhana sampai pada bentuk yang kompleks. Dengan adanya mesin mesin yang lebih moderen seperti mesin CNC, jenis bentuk benda kerja yang dapatdikerjakan menjadi lebih banyak. Hal ini akan menguntungkan bagi industri untuk memproduksi benda benda dalam jumlah yang banyak.
Mesin frais yang pada awalnya konvensional/manual, berkembang menjadi semi konvensional/semi otomatis, yaitu pergerakan eretan dapat otomatis dengan mengatur besar pemakanan (feeding). Selanjutnya perkembangan mesin frais menjadi full otomatis (mesin CNC). Operator cuku memasukan program NC dan menjalankan program tersebut.
Mesin CNC (computer Numerical Control) dewasa ini semakin terus berkembang. Aplikasi dari teknologi CNC banyak ditemukan di industri-industri manufaktur/produksi. Industri yang banyak menggunakan mesin-mesin CNC adalah di bidang aerospace, machinery, electrical, fabrication, otomotif, instrumentasi, mold making, dan lainnya.
Faktor – faktor penting yang menyebabkan proses produksi lebih menguntungkan dengan menggunakan teknologi CNC dibandingkan dengan mesin konvensional adalah sebagai berikut :
a. Laju produksi yang tinggi (cepat)
b. Keseragaman bentuk
c. Pemborosan benda kerja akibat kesalahan (sekrap) berkurang
d. Peralatan bantu proses berkurang
e. Cocok untuk bentuk permukaan yang kompleks
f. Fleksibel

Namun pada sisi lain, teknologi CNC memerlukan :
a. Biaya investasi yang tinggi
b. Operator dan pemrograman dengan skill tertentu (tinggi)
c. Biaya perawatan yang tinggi

Gambar 3.13 Mesin Frais Plano Tiga Kepala Potong untuk pekerjaan bagian pesawat terbang
Gambar 3.14 Mesin Frais CNC dengan 6 derajat kebebasan (Axis)

Daftar Pustaka : Buku Paket Teknik Pemesinan Frais

1 comment:

Silahkan Beri komentar dengan sopan...
Komentar tidak boleh mengandung sara...
Terimakasih...