Terbaru

Tuesday, August 3, 2021

Tuesday, August 03, 2021

ALAT POTONG PADA MESIN BUBUT - Konterbor (Counterbor) dan Rimer Mesin (Reamer Machine)

 4) Konterbor (Counterbor)

Konterbor (counterbor) adalah salah satu alat potong pada mesin bubut yang berfungsi untuk membuat lubang bertingkat. Hasil lubang bertingkat berfungsi sebagai dudukan kepala baut L.Jenis alat ini apabila dilihat dari tangkainya terbagi menjadi dua yaitu konterbor tangkai lurus (Gambar 2.27) dan konterbor tangkai tirus (Gambar 2.28). 

Apabila dilihat dari sisi ujung mata sayatnya, alat ini juga terbagi menjadi dua yaitu, konterbor dengan pengarah (Gambar 2.29) dan konterbor tanpa pengarah (Gambar 2.30). Hasil pembuatan lubang konterbor pada mesin bubut dapat dilihat pada (Gambar 2.31).

5) Rimer Mesin (Reamer Machine)

Rimer mesin (Gambar 2.32), adalah salah satu alat potong pada mesin bubut yang berfungsi untuk memperhalus dan memperbesar lubang dengan toleransi dan suaian khusus sesuai tuntutan pekerjaan, yang prosesnya benda kerja sebelumnyadibuat lubang terlebih dahulu. Pembuatan lubang sebelum dirimer, untuk diameter sampai dengan 10 mm dianjurkan diameternya dibuat lebih kecil dari diameter nominal rimer yaitu antara 0,15 ÷ 0,25 mm dan untuk lubang diameter 10 mm keatas, dianjurkan diameternya dibuat lebih kecil dari diameter nominal rimer yaitu antara 0,25 ÷ 0,60 mm. Tujuan dilakukan pengurangan diamerter sebelum dirimer adalah, agar hasilnya lebih maksimal dan beban pada rimer tidak terlalu berat sehingga memilki umur lebih panjang.

Apabila dilihat dari fungsinya rimer mesin terbagi menjadi tiga yaitu, reamer mesin untuk lubang pin, reamer untuk luang lurus dan reamer untuk lubang tirus.

a) Rimer Mesin Untuk Lubang Pin

Rimer mesin untuk lubang pin apabila dilihat dari bentuk mata sayatnya terbagi menjadi tiga yaitu, reamer pin tirus mata sayat lurus/ straight taper pin reamer (Gambar 2.33), reamer pin tirus mata sayat spiral/ spiral taper pin reamer (Gambar 2.34), dan reamer pin tirus mata sayat helik  (helical taper  pin  reamer)  -  (Gambar  2.35).  Rimer  jenis  ini  berfungsi  untuk membuat lubang pin tirus, yang memilki ketirusan standar.

b) Rimer mesin untuk lubang lurus:

Rimer mesin untuk lubang lubang lurus apabila dilihat dari tangkainya terbagi menjadi dua yaitu, reamer lurus tangkai lurus (Gambar 2.36), dan rimer lurus tangkai tirus (Gambar 2.37). Rimer jenis ini berfungsi untuk membuat lubang lurus yang memilki toleransi dan suaian khusus. 

c) Rimer mesin untuk lubang tirus:

Rimer  mesin  untuk  lubang  tirus  apabila  dilihat  dari  fungsinya  terbagi menjadi dua yaitu, rimer tirus untuk pengasaran (Gambar 2.38) dan reamer tirus  untuk  finising  (Gambar  2.39).  Rimer  jenis  ini  berfungsi  untuk membuat lubang tirus standar, misalnya tirus standar morse  (taper morse - MT) yaitu mulai dari  MT 1 s.d 6.

Untuk mendaptkan hasil lubang sesuai toleransi dan suaian yang diinginkan, garis sumbu rimer harus benar-benar sepusat dengan garis sumbu lubang yang akan direamer (Gambar 2.40). Untuk merimer lubang lurus yang tembus,  sebaiknya kedalamannya  dilebihkan kurang lebih  1/3  dari  mata sayatnya (Gambar 1.41), hal ini dilakukan agar lubang benar-benar lurus. Untuk mereamer lubang tirus, disarankan lubang yang akan direamer sebelumnya dibuat bertingkat terlebih dahulu dengan tujuan agar rimer tidak menerima beban yang berat (Gambar 2.42). Selain itu agar mendapatkan hasil yang maksimal dan reamer yang digunakan awet, pada saat meramer harus menggunakan putaran mesin yang sesuai dan selalu menggunakan air pendingin atau oli.

Tuesday, August 03, 2021

ALAT POTONG PADA MESIN BUBUT - Kontersing (Countersink)

 3) Kontersing (Countersink)

Kontersing (Countersink) adalah salahsatu alat potong pada mesin bubut yang berfungsi untuk membuat champer pada ujung lubang agar tidak tajam atau untuk membuayt champer pada ujung lubang untuk membenamkan kepala baut berbentuk tirus.

Sesuai kebutuhan pekerjaan dilapangan apabila dilihat dari tangkainya terbagi menjadi  dua  yaitu,  kontersing tangkai  lurusdan  kontersing tangkai  tirusdan apabila dilihat dari sisi jumlah mata sayatnya kontersink terbagi menjadi eman jenis yaitu, jumlah mata sayat   satu, mata sayat   dua, mata sayat   tiga, mata sayat  empat, mata sayat  lima dan mata sayat  enam. Sedangkan apabila dilihat dari sudut mata sayatnya, kontersing terbagi menjadi enam jenis juga yaitu, kontersing sudut mata sayat 60º, 82º, 90º, 100º dan 120º.

Apabila dilihat dari tangkainya, kontersing dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu kontersing tangkai lurus dan kontersing tangkai tirus:

a) Kontersing tangkai lurus:

Kontersingtangkai lurus (Gambar 2.17), pada saat digunakan untuk proses pembubutan penggikatanya dipasang pada cekam bor/ drill chuck sebagaimana pengikatan pada proses pengeboran dengan bor tangkai lurus. 

b) Kontersing tangkai tirus:

Kontersingtangkai tirus (Gambar 2.18), pada saat digunakan untuk proses pembubutan penggikatanya dipasang pada lubang sleave kepala lepas sebagaimana pengikatan pada proses pengeboran dengan bor tangkai tirus. Apabila tirus tangkangkainya terlalu kecil dapat ditambah dengan sarung pengurang. Sebagaimana mata bor tangkai tirus, kontersing tangkai tirus pada umumnya menggunakan standar tirus morse/ morse taper (MT) yaitu mulai dari MT 1 ÷ 6.

 

Apabila dilihat dari jumlah mata sayatnya, kontersing dapat dibagi menjadi enam jenis yaitu: kontersing mata sayat satu,   kontersing mata sayat dua, kontersing mata sayat tiga, kontersing mata sayat empat,   kontersing mata sayat lima, dan kontersing mata sayat enam.

c) Kontersing mata sayat satu:

Kontersingmata sayat satu (Gambar 2.19), memiliki jumlah mata sayat satu yang berfungsi untuk menchamper ujung lubangpada benda kerja agar tidak tajam atau sebagai pengarah/ menchamper ujung lubang untuk membenamkan kepala baut berbentuk tirus dan radius. Hasil pembubutan champer dengan kontersingmata sayat satu sudut 100º dapat dilihat pada gambar (2.20). 

d) Kontersing mata sayat dua:

Kontersingmata sayat dua (Gambar 2.21), memiliki jumlah mata sayat dua yang berfungsi sama dengan kontersing mata satu yaitu untuk menchamper ujung lubang agar tidak tajam/ sebagai pengarah atau menchamper  ujung lubang  untuk  membenamkan  kepala  baut  berbentuk  tirus  yang  besar sudutnya tergantung dari sudut kontersing yang digunakan. Kelebihan kontersink mata sayat dua dibandingkan dengan kontersink mata satu adalah beban pada mata sayat lebih ringan sehingga lebih tahan lama, karena beban pada mata sayatnya terbagi dua. Hasil pembubutan champer dengan kontersingmata sayat dua sudut 90º dapat dilihat pada (Gambar 2.22).

e) Kontersing mata sayat tiga:

Kontersing mata sayat tiga (Gambar 2.23), memiliki jumlah mata sayat tiga yang berfungsi sama dengan kontersing mata satu untuk menchamper ujung lubang agar tidak tajam/ sebagai pengarah atau menchamper ujung lubang untuk membenamkan kepala baut berbentuk tirus yang besar sudutnya tergantung  dari  sudut  kontersing  yang  digunakan.  Kelebihan  kontersink mata sayat tiga dibandingkan dengan kontersink mata dua adalah beban pada mata sayat lebih ringan sehingga lebih tahan lama, karena beban pada mata sayatnya terbagi tiga.

f) Kontersing mata sayat empat:

Kontersingmata sayat empat (Gambar 2.24), memiliki jumlah mata sayat empat yang berfungsi sama dengan kontersing mata satu untuk menchamper ujung lubang agar tidak tajam/ sebagai pengarah atau menchamper ujung lubang  untuk  membenamkan  kepala  baut  berbentuk  tirus  yang  besar  sudutnya tergantung dari sudut kontersing yang digunakan. Kelebihan kontersink mata sayat empat dibandingkan dengan kontersink mata tiga adalah  beban  pada  mata  sayat  lebih  ringan  sehingga  lebih  tahan  lama, karena beban pada mata sayatnya terbagi empat.

g) Kontersing mata sayat lima:

Kontersingmata sayat lima (Gambar 2.25), memiliki jumlah mata sayat lima yang berfungsi sama dengan kontersing mata satu untuk menchamper ujung lubang agar tidak tajam/ sebagai pengarah atau menchamper ujung lubang untuk membenamkan kepala baut berbentuk tirus yang besar sudutnya tergantung  dari  sudut  kontersing  yang  digunakan.  Kelebihan  kontersink mata sayat lima dibandingkan dengan kontersink mata empat adalah beban pada mata sayat lebih ringan sehingga lebih tahan lama, karena beban pada mata sayatnya terbagi lima.

h) Kontersing mata sayat enam:

Kontersingmata sayat enam (Gambar 2.26), memiliki jumlah mata sayat enam yang berfungsi sama dengan kontersing mata satu untuk menchamper ujung lubang agar tidak tajam/ sebagai pengarah atau menchamper ujung lubang  untuk  membenamkan  kepala  baut  berbentuk  tirus  yang  besar  sudutnya tergantung dari sudut kontersing yang digunakan. Kelebihan kontersink mata sayat enam dibandingkan dengan kontersink mata lima adalah  beban  pada  mata  sayat  lebih  ringan  sehingga  lebih  tahan  lama, karena beban pada mata sayatnya terbagi enam.

Dari keseluruhan jenis kontersink tersebut diatas, berdasarkan pengalaman dilapangan yang sering digunakan adalah kontersing yang memilki mata sayat tiga dan empat dan sudut mata sayatnya 60º atau 90º.

Kontersink bertangkai lurus, pada saat digunakan penggikatanya dipasang pada cekam bor (drill chuck) sebagaiman pada proses pengeboran dengan mata bor tangkai lurus, dan yang bertangkai  tirus pengikatannya dipasang pada lubang tirus kepala lepas sebagaimana pada proses pengeboran menggunakan mata bor tangkai tirus. Selain itu perlu diketahui bahwa, kontersink tangkai tirus pada umumnya menggunakan standar tirus morse/ morse  tapper  (MT)  yaitu  mulai  dari  MT  1  ÷  6  sebagaimana  mata  bor tangkai tirus.

Tuesday, August 03, 2021

ALAT POTONG PADA MESIN BUBUT - Mata Bor (Twist Drill)

 2)  Mata Bor (Twist Drill)

Mata bor adalah salah satu alat potong pada mesin bubut yang berfungsi untuk membuat lubang pada benda pejal. Dalam membuat diameter lubang bor dapat disesuaikan dengan kebutuhan, yaitu tergantung dari diameter mata bor yang digunakan.

a) Pengelompokan mata bor berdasarkan tangkai

Pengelompokan mata bor berdasarkan tangkai, dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu, pertama: mata bor tangkai lurus (Gambar 2.8) yang pengikatanya  menggunakan  cekam  bor/drill  chuck  (Gambar  2.9),  dan kedua: mata bor tangkai tirus (Gambar 2.10) yang pengikatanya dimasukan pada lubang tirus kepala lepas (Gambar 2.11). Apabila pada saat digunakan ukuran tangkai tirusnya lebih kecil dari pada lubang tirus kepala lepas, dapat ditambah dengan menggunakan sarung pengurang. Selain itu perlu diketahui bahwa, untuk mata bor tangkai tirus pada umumnya menggunakan standar tirus morse/ morse taper (MT) yaitu mulai dari MT 1 ÷ 6.

Pada saat penggunaan mata bor tangkai tirus yang memiliki ukuran tangkai lebih kecil dari pada lubang tirus pada kepala lepas, maka harus menggunakan alat tambahan yang disebut sarung pengurang (drill sleeve) (Gambar 2.11)

b. Pengelompokan mata bor berdasarkan spiral

Apabila dilihat spiralnya mata bor terbagi menjadi tiga  yaitu,  pertama: mata bor spiral normal/ normal spiral drill (Gambar 2.12) digunakan untuk mengebor baja lunak, kedua: mata bor spiral panjang/ slow spiral drill (Gambar 2.13) digunakan untuk mengebor baja keras dan ketiga: mata bor spiral pendek/ quick spiral drill (Gambar 2.14) digunakan untuk mengebor baja liat.

c. Bagian-bagian Mata Bor:

Bagian-bagian mata bor dilihat dari bodinya dapat dilihat pada (Gambar 1.25),  dan  bagian-bagian  mata  bor  dilihat  dari  mata  sayat  dan  sudut bebasnya dapat dilihat pada (Gambar 1.16).


Tuesday, August 03, 2021

ALAT POTONG PADA MESIN BUBUT - BOR SENTER

 ALAT POTONG PADA MESIN BUBUT

Pada kegiatan produksi di industri manufaktur yang menggunakan fasilitas mesin perkakas, alat potong merupakan salahsatu jenis alat yangmutlak diperlukan untuk melakukan proses produksinya. Berbagi macam dan bentuk alat potong yang digunakan sesuai dengan hasil produkyang diinginkan.

Alat  potong  berfungsi  untuk  menyayat/  memotong  benda  kerja  sesuai  dengan tuntutan  bentuk  dan  ukuran  pada  gambar  kerja.  Pada  proses  pembubutan  ada beberapa jenis alat potong yang digunakan diantaranya: senter bor/centre drill, mata bor/drill, konter bor, reamer, konter sing, pahat bubut dll.

Hasil produk pada proses pemesinan bubut sangat  dipengaruhi oleh kondisi dan geometris alat potong yang digunakan, yang proses penyayatnya/pemotongan dapat dapat dilakukan dengan cara gerak memanjang, melintang atau menyudut tergantung pada hasil bubutan yang diinginkan

a. Macam Alat Potong Pada Mesin Bubut

Selain pahat bubut, terdapat bebeberapa macam alat potong yang digunakan pada mesin bubut diantaranya:

1) Bor Senter (Centre drill)

Bor senter adalah salah satu alat potong pada mesin bubut yang berfungsi untuk membuat lubang senter pada ujung permukaan benda kerja. Jenis bor senter ada tiga yaitu: bor senter standar (standar centre driil), bor senter dua mata sayat (safety type centre drill) dan bor senter mata sayat radius (radius form centre drill).

a) Bor senter standar (Standard centre drill):

Bor  senter  standar  memiliki  sudut  mata  sayat  pengarah  sebesar  60º, sehingga hasil lubang senter yang dibuat memilki sudut yang sama dengan sudut mata sayatnya. Bor senter jenis ini memiliki dua ukuran, yaitu bor senter standar panjang normal (Gambar 2.2) dan bor senter ekstra pendek/panjang  (Gambar 2.3).

b) Bor senter mata sayat bertingkat

Bor senter mata sayat (Gambar 2.5), fungsinya sama dengan senter bor standar  yaitu  untuk  membuat  lubang  senter  bor  yang  memilki  sudut pengarah  senter  60º.  Perbedaannya  adalah  apabila  pada  saat  membuat lubang  senter  bor  diperlukan  hasil  lubang  senternya  bertingkat  setelah bidang tirusnya, maka dapat digunakan senter bor jenis ini.

c) Bor Senter  bentuk radius/ Radius form centre drill

Bor senter bor bentuk radius (Radius form centre drill) – (Gambar 2.6), memilki mata sayat berbentuk radius. Sehingga sehingga hasil lubang senter yang dibuat memilki profil yang sama dengan sudut mata sayatnya yaitu berbentuk radius. Kelebihan lubang senter bor bentuk radius ini adalah, apabila membubut diantara dua senter yang diperlukan pergeseran kepala lepas realtif besar, bidang lubang senter maupun senter tetap/ senter putar lebih aman karena bidang singgung pada lubang senter relatif lebih kecil bila   dibandingkan   dengan   lubang   senter   bor   bentuk   standar.   Hasil pembuatan lubang senter bor bentuk radius dapat dilihat pada (Gambar 2.7).

Penggunaan senter bor pada proses pembubutan harus pasang atau diikat dengan cekam bor (drill chuck) yang dipasang pada kepala lepas. Pemasangan senter drill dan hasilnya pada proses pembubutan dapat dilihat pada (Gambar 2.7).

Untuk  megetahui  standar  ukuran  diameter  bodi  dan  diameter  ujung  bor senter dalam satuan mmdapat dilhat pada tabel 2.1.

Hal  lain  yang  penting  diketahui  bahwa,jenis  senter  bor  yang  sering digunakan  dilingkungan  industri  manufatur  maupun  pendidikan  adalah senter bor standar dan senter bor bentuk radius.
Tuesday, August 03, 2021

Perlengkapan Mesin Bubut dan Spesifikasi/Ukuran Mesin Bubut

 2. Perlengkapan Mesin Bubut

a. Alat pencekam/pengikat  benda kerja

Alat pencekam  benda kerja mesin bubut  terdapat beberapa jenis sebagai berikut. 

1) Cekam (chuck)

Cekam adalah salah satu alat kelengkapan  mesin bubut yang berfungsi menjepit/mengikat benda kerja pembubutan. Jenis alat ini apabila dilihat dari gerakan rahangnya dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu cekam sepusat (self centering chuck) dan cekam tidak sepusat (independent chuck).

2)    Cekam kolet (collet chuck)

Cekam kolet adalah salah satu kelengkapan mesin bubut yang berfungsi menjepit/mencekam  benda kerja dengan  permukaan relatif halus dan berukuran kecil. Cekam kolet memiliki tiga bagian, yaitu kolet (collet), dudukan/rumah kolet (collet adapter), dan batang penarik (drawbar). Bentuk lubang pencekam kolet ada tiga macam, di antaranya bulat, segi empat, dan segi enam.

b. Alat pembawa

Alat pembawa mesin kerja terdiri atas beberapa jenis sebagai berkut.

1) Pelat pembawa

Jenis pelat pembawa ada dua, yaitu pelat pembawa permukaan bertangkai (driving plate) dan pelat pembawa permukaan rata (face plate). Konstruksi pelat pembawa  berbentuk bulat dan pipih, berfungsi  untuk memutar pembawa (lathe-dog) sehingga benda kerja yang terikat akan ikut berputar bersama spindel mesin.

2) Pembawa (late-dog)

Pembawa (late-dog) mesin bubut secara garis besar ada dua jenis, yaitu pembawa berujung lurus dan pembawa berujung bengkok. Fungsi dari alat ini untuk membawa benda kerja agar ikut berputar bersama spindel mesin. 

c. Alat penahan benda kerja

1) Penyangga/penahan

Penyangga  adalah salah satu alat mesin bubut dengan fungsi menahan benda kerja yang memiliki ukuran relatif panjang. Benda kerja berukuran panjang apabila dilakukan pembubutan. Apabila tidak dibantu penyangga, kemungkinan  diameternya akan menjadi elips/oval, tidak silindris, dan tidak rata karena terjadi getaran akibat lenturan benda kerja. Penyangga mesin bubut ada dua macam, yaitu penyangga tetap (steady rest) dan penyangga jalan (follower rest).

2) Senter

Senter terbuat dari baja yangdikeraskan dan digunakan mendukungbenda kerja yang  akan dibubut. Ada dua jenis senter, yaitu senter tetap/mati (senter yang posisi ujung senternya diam tidak berputar saat digunakan) dan senter putar (senter yang posisi ujung senternya selalu berputar saat digunakan). Kedua jenis senter ini ujung bagian tirusnya memiliki sudut 60° dan jika digunakan pemasangan ujung kepalanya lepas.

d. Alat bantu pengeboran

Alat bantu pengeboran  adalah alat yang digunakan  untuk mengikat cutting tool bor termasuk rimer, konterbor, dan kontersing pembubutan. Berdasarkan sistem penguncian/pecekamannya, alat tersebut terdiri atas dua jenis, yaitu  cekam bor dengan kunci dan cekam bor tanpa pengunci  (keyless chuck drill). Teknik menggunakan cekam bor dengan  kunci berfungsi  mengencangkan mulut rahang, sedangkan  untuk cekam bor tanpa kunci digunakan  untuk mengencangkan mulut rahang tanpa menggunakan alat bantu kunci cekam bor sehingga  cukup  dengan  memutar rumah rahangnya  dengan  tangan. Penggunaan kedua alat ini maka harus dipasang kepala lepas.

3. Spesifikasi/Ukuran Mesin Bubut
Spesifikasi mesin bubut termasuk jenis mesin bubut lainnya, yang paling  utama ditentukan oleh seberapa panjang jarak antara ujung senter kepala lepas dengan ujung senter kepala tetap dan tinggi jarak antara pusat senter dengan meja mesin. Misalnya, panjang  mesin 2.000 mm, artinya eretan memanjangnya  hanya dapat digerakkan/digeser  sepanjang  2.000 mm. Tinggi  mesin bubut, misalnya 250 mm artinya mesin bubut tersebut hanya mampu membubut  benda kerja maksimum berdiameter 250 x 2 = 500 mm. Meskipun demikian, ada beberapa mesin bubut yang mejanya didesain bermeja, yaitu ujung meja di dekat spendel mesin/kepala tetap konstruksi memiliki sambungan sehingga saat membubut benda kerja berdiameter melebihi kapasitas mesin sambungan dan mejanya dapat dilepas (meja perut).
Untuk pembelian mesin bubut yang baru maka data spesifikasi lainnya harus lengkap. Apabila tidak lengkap, terdapat kemungkinan  mesin bubut yang dibeli tidak memiliki spesifikasi atau tidak sesuai dengan yang diharapkan. Data spesifikasi mesin bubut secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 1.1. 
Tabel 1.1. Data Spesifikasi Mesin Bubut
 


Tuesday, August 03, 2021

Bagian-Bagian Utama Mesin Bubut

A. Mengenal Mesin Bubut

Mesin bubut adalah salah satu jenis mesin yang paling banyak digunakan bengkel-bengkel pemesinan, baik itu di industri manufaktur, lembaga pendidikan kejuruan, dan lembaga diklat atau pelatihan. Fungsi mesin bubut prinsipnya sama dengan mesin bubut lainnya, yaitu membubut muka/facing, rata lurus/bertingkat, tirus, alur, ulir, bentuk, mengebor, memperbesar lubang, mengkartel, dan memotong. Mesin bubut  yang  umum yang diketahui, antara lain, kepala tetap (head stoke), spindel (spindle), eretan (tail stoke), kepala lepas (tail stoke), alas (meja), ulir pembawa (lad screw) dan poros penjalan (feed rod), dan tempat pahat (toolpost).

1. Bagian-Bagian Utama Mesin Bubut

a. Kepala tetap (head stock)

Kepala tetap atau head stock adalah bagian dari mesin bubut yang letaknya di sebelah kiri mesin dan bagian inilah yang memutar benda kerja yang di dalamnya terdapat transmisi roda gigi. Head stock dari mesin bubut digunakan menyangga poros utama, yaitu poros yang digunakan menggerakkan spindle. Poros utama yang terdapat head stock tersebut juga digunakan sebagai dudukan roda gigi untuk mengatur kecepatan putaran yang diinginkan.  Fungsi  rangkaian roda gigi  dalam kepala tetap untuk meneruskan putaran motor menjadi putaran spindle.

Pada  kepala  tetap ini  ditempatkan  berbagai  bagian  mesin  yang memudahkan Anda melakukan pekerjaan. Beberapa bagian yang ada di kepala tetap, di antaranya pelat mesin, engkol  pengatur  pasangan  roda gigi, cakra bertingkat, dan motor penggerak mesin. Pada kepala tetap ini perlu dipasang alat pemegang benda kerja sehingga aman saat dikerjakan. Kepala tetap memiliki spindle utama mesin yang berfungsi sebagai dudukan. Beberapa kelengkapan mesin bubut, di antaranya cekam (chuck), kollet (collet), senter tetap atau pelat pembawa rata (face plate), dan pelat pembawa berekor (driving plate). Alat-alat kelengkapan tersebut dipasang spindel mesin berfungsi sebagai pengikat atau penahan benda kerja yang akan dikerjakan mesin bubut.

Di dalam konstruksi kepala tetap, terdapat roda pully yang dihubungkan dengan motor penggerak. Dengan tumpuan poros dan mekanik lainnya, pully dihubungkan dengan poros spindel dan beberapa susunan transmisi mekanik dalam gear box. Susunan transmisi mekanik dalam gear box tersebut terdapat beberapa komponen, di antaranya roda gigi berikut poros tumpuannya, lengan penggeser  posisi roda gigi,  dan susunan mekanik lainnya yang  berfungsi sebagai pengatur kecepatan putaran mesin, kecepatan pemakanan, dan arah pemakanan. Susunan  transmisi mekanik di dalam gear box, dihubungkan dengan beberapa tuas/handel di bagian sisi luarnya. Dalam hal ini, rancangan atau desainnya dibuat sedemikan rupa agar seorang operator mudah dan praktis untuk menjangkau. Hal ini dilakukan dalam rangka menggunakan/mengatur dan mengubah  tuas/handel tersebut sesuai dengan kebutuhan.

Setiap mesin bubut dengan merek atau pabrikan yang bermeja, umumnya memiliki posisi dan konstruksi tuas/handel yang  bermeja pula, walaupun pada prinsipnya  memiliki fungsi  yang  sama. Jenis mesin bubut “Celtic 14“ dapat memperoleh putaran mesin yang bermeja-meja apabila hubungan  di antara roda gigi di dalamnya diubah menggunakan tuas pengatur kecepatan putaran, yaitu “A” (kerja tunggal)  dan “B” (kerja ganda). Putaran cepat (tinggi) biasanya menggunakan kerja tunggal, yaitu diperlukan untuk pembubutan dengan  tenaga ringan atau pemakanan kecil (finishing), sedangkan  putaran lambat  menggunakan kerja ganda,  yaitu diperlukan  untuk  membubut dengan tenaga besar dan sayatan tebal (pengasaran). Tuas“C dan D”berfungsi mengatur kecepatan putaran transportir yang berhubungan dengan kehalusan pembubutan  dan jenis ulir yang  akan dibuat  (dapat dilihat  pelat tabel pembubutan dan ulir).

Dalam kepala tetap (head stock) terdapat spindle  utama mesin yang berfungsi sebagai dudukan. Beberapa kelengkapan mesin bubut, di antaranya cekam (chuck), kollet, senter tetap, atau pelat pembawa rata (face plate), dan pelat pembawa berekor (driving plate). Alat-alat kelengkapan tersebut dipasang spindel mesin berfungsi sebagai pengikat atau penahan benda kerja yang akan dikerjakan mesin bubut.

Di dalam konstruksi kepala tetap terdapat roda pully yang dihubungkan dengan  motor penggerak. Pully dihubungkan menggunakan poros spindel dan beberapa susunan transmisi mekanik dalam gear box dengan  tumpuan poros dan mekanik lainnya. Susunan transmisi mekanik dalam gear box tersebut terdapat beberapa komponen, di antaranya roda gigi berikut poros tumpuannya, lengan penggeser posisi roda gigi, dan susunan mekanik lainnya yang berfungsi sebagai pengatur kecepatan putaran mesin, kecepatan pemakanan, dan arah pemakanan.

Susunan  transmisi mekanik di dalam gear box, dihubungkan dengan beberapa tuas/handel di bagian sisi luarnya. Rancangan atau desainnya dibuat sedemikan rupa agar seorang operator mudah untuk menggunakan/mengatur dan mengubah  tuas/handel tersebut sesuai dengan kebutuhan.

b. Kepala lepas (tail stock)

Kepala lepas (tail stock) digunakan  sebagai  dudukan  senter putar (rotary centre), senter tetap, cekam bor (chuck drill), dan bor bertangkai  tirus yang pemasanganya  dimasukkan  lubang  tirus (sleeve) kepala lepas. Senter putar (rotary centre) atau senter tetap dipasang  kepala lepas dengan tujuan untuk mendukung  ujung benda kerja agar putarannya stabil, sedangkan cekam bor atau bor dipasang kepala lepas dengan tujuan untuk pengeboran.

Senter tetap/senter putar saat digunakan  menahan  benda  kerja dan melakukan pengeboran pada kedalaman tertentu sesuai dengan kebutuhan. Kepala lepas dilengkapi roda putar yang disertai skala garis ukur (nonius) dengan ketelitian tertentu, yaitu antara 0,01 sampai dengan 0,05 mm.

Kepala lepas adalah bagian darimesinbubut yangletaknya disebelah kanan dari mesin bubut. Bagian ini berfungsi sebagai tempat pemasangan senter yang digunakan untuk penumpu ujung benda kerja dan sebagai dudukan penjepit bor saat melakukan  pengeboran.  Kepala lepas juga  berfungsi  menopang benda kerja yang panjang karena saat mengerjakan benda berukuran panjang kemungkinan  bengkok  sangat besar sehingga  harus ditopang  kedua ujung, yaitu di kepala tetap dan kepala lepas. Beberapa bagian  yang ada di kepala tetap, di antaranya center putar untuk memompang  benda kerja agar tidak terjadi gesekan, handwill, pengunci poros, dan pengunci alas.

Tail stock ini dapat digerakkan atau digeser sepanjang  meja mesin dan dikencangkan  dengan  perantara mur, baut, atau tuas pengencang. Selain digeser sepanjang alas atau meja mesin, tail stock juga dapat digerakkan maju, mundur, atau arah melintang  saat digunakan  untuk keperluan pembubutan benda yang konis.

Kepala lepas digunakan untuk dudukan senter putar sebagai pendukung benda kerja saat pembubutan,  dudukan  bor tangkai  tirus, dan cekam bor sebagai menjepit bor. Kepala lepas dapat bergeser sepanjang alas mesin dan porosnya berlubang  tirus sehingga  memudahkan  tangkai bor untuk dijepit.

Tinggi kepala lepas sama dengan tinggi senter tetap. Kepala lepas digunakan sebagai dudukan senter putar (rotary centre), senter tetap, cekam bor (chuck drill), dan bor bertangkai tirus yang pemasanganya dimasukkan lubang tirus (sleeve) kepala lepas. Senter putar (rotary centre) atau senter tetap dipasang  kepala lepas dengan  tujuan untuk mendukung  ujung benda kerja agar putarannya stabil, sedangkan  cekam bor atau bor dipasang  kepala lepas dengan  tujuan untuk pengeboran.

Kepala lepas terdiri atas dua bagian, yaitu alas dan badan. Kedua bagan tersebut diikat dengan dua baut pengikat yang dapat digeser untuk keperluan kedua senter sepusat atau tidak sepusat saat membubut tirusan tinggi senter kepala tetap. Kepala lepas dapat digeser sepanjang  alas (meja) mesin. Tinggi senter kepala lepas sama dengan tinggi senter kepala tetap.

c. Alas/meja mesin (meja machine)

Alas/meja mesin bubut digunakan  sebagai tempat kedudukan kepala lepas, eretan, penyangga diam (steady rest), dan tumpuan  gaya pemakanan  saat pembubutan. Bentuk alas/meja mesin bubut bermacam-macam, yaitu datar dan salah satu atau kedua sisinya mempunyai ketinggian  tertentu. Alat/meja mesin bubut memiliki permukaannya yang sangat halus, rata, dan kedataran serta kesejajaranya dengan ketelitian sangat tinggi. Hal ini membuat gerakan kepala lepas dan eretan memanjang di atasnya dapat berjalan lancar dan stabil saat melakukan penyayatan sehingga menghasilkan pembubutan yang presisi.

Meja adalah alas mesin yang menjadi bagian dari mesin bubut dan berfungsi sebagai pendukung, lintasan eretan (support), serta kepala lepas (tail stock). Permukaan alas mesin yang rata dan halus dapat mendukung  kesempurnaan pekerjaan membubut (kelurusan). Apabila alas ini sudah aus atau rusak, akan mengakibatkan  hasil pembubutan  yang  tidak baik atau sulit mendapatkan hasil pembubutan yang sejajar.

d. Eretan (carriage)

Eretan adalah alat yang digunakan untuk melakukan pemakanan benda kerja dengan teknik menggerakkan ke kiri dan kanan sepanjang meja. Eretan utama akan bergerak sepanjang  meja seraya membawa eretan lintang, eretan atas, dan dudukan pahat. Carriage terdiri atas tempat eretan, dudukan pahat, dan apron. Konstruksinya kuat karena harus menyangga  dan mengarahkan pahat pemotong. Eretan dilengkapi dengan dua cross slide untuk mengarahkan pahat dalam arah melintang. Spindle atas mengendalikan gerakan dudukan pahat dan menggerakkan  pembawa sepanjang landasan. Ada tiga jenis eretan yang akan dijelaskan berikut ini.

1) Eretan bawah

Eretan ini berjalan sepanjang alas mesin. Eretan bawah juga disebut sebagai eretan memanjang/alas (longitudinalcarriage) yang berfungsi melakukan gerakan pemakanan arah memanjang mendekati atau menjauhi spindle mesin, menggunakan teknik manual, maupun otomatis sepanjang meja/ alas mesin. Selain itu, juga sebagai dudukan eretan melintang.

2) Eretan lintang

Eretan ini bergerak tegak lurus terhadap alas mesin. Eretan melintang (cross carriage/ cross slide) yang berfungsi melakukan gerakan pemakanan arah melintang mendekati atau menjauhi sumbu senter, menggunakan teknik manual maupun otomatis, dan berfungsi sebagai dudukan eretan atas.

3) Eretan atas

Eretan ini digunakan  untuk menjepit pahat bubut  dan dapat diputar ke kanan atau ke kiri sesuai dengan  sudut yang diinginkan,  khususnya saat mengerjakan benda-benda  yang berbentuk konis. Eretan ini dapat digerakkan dengan teknik manual maupun otomatis. Eretan atas/eretan kombinasi  (top carriage/compound slide) yang  berfungsi  melakukan pemakanan dengan teknik manual ke arah sudut yang dikehendaki sesuai dengan penyetelannya. Jika dilihat dari konstruksinya, eretan melintang bertumpu  pada eretan memanjang  dan eretan atas bertumpu  eretan melintang. Apabila eretan memanjang digerakkan, eretan melintang dan eretan atas juga ikut bergerak/bergesar.

Pada  eretan memanjang  dan  melintang, dalam  memberikan pemakanan  dan mengatur  kecepatan  pemakanan  dapat  dilakukan menggunakan skala garis ukur (nonius) yang memiliki ketelitian tertentu dan terdapat roda pemutarnya. Pada umumnya  eretan memanjang memiliki ketelitian skala garis ukur yang  lebih kasar jika dibandingkan dengan ketelitian skala garis ukur eretan melintang, yaitu antara 0,1 sampai dengan 0,5 mm dan untuk eretan melintang antara 0,01 sampai dengan 0,05 mm. Skala garis ukur (nonius) ini diperlukan untuk mencapai ukuran suatu produk sesuai dengan gambar kerja.

Gerakan teknik otomatis eretan memanjang  dan eretan melintang dapat terjadi karena adanya poros pembawa dan poros transportir yang dihubungkan teknik mekanik dari gear box kepala tetap menuju gear box mekanik eretan. Gear box mekanik eretan dihubungkan melalui transmisi dengan beberapa tuas/handel dan roda pemutar yang bermeja.

e. Poros transportir dan poros pembawa

Poros transporter merupakan sebuah poros berulir berbentuk  segi empat atau trapesium dengan  jenis ulir whitehworth (inci) atau metrik (mm) dan berfungsi membawa eretan saat pembubutan dengan teknik otomatis, misalnya pembubutan  arah memanjang/melintang dan ulir. Poros transporter untuk mesin bubut umumnya memiliki kisaran ulir transportir 6 mm sampai dengan 8 mm. Poros pembawa adalah poros yang selalu berputar untuk membawa atau mendukung  jalannya eretan dalam pemakanan dengan teknik otomatis.

Ulir pembawa adalah poros panjang berulir yang terletak sedikit di bawah dan sejajar dengan bangku memanjang dari kepala tetap sampai ekor tetap. Hal ini dihubungkan dengan roda gigi kepala tetap dan putarannya dapat dibalik, lalu dipasang  ke pembawa  (carriage) dan digunakan  sebagai ulir pengarah untuk membuat ulir saja, serta dapat dilepas jika tidak dipakai. Lead screw atau  dapat disebut sumbu transporter, digunakan  untuk membawa eretan waktu kerja otomatis atau pekerjaan pembubutan lainya yang biasanya memiliki kisar ulir 6 mm. Leadscrew digunakan untuk membawa eretan waktu kerja otomatis, misalnya saat membubut ulir, alur, atau pekerjaan pembubutan lainnya. Feed rod (poros pembawa) ialah poros yang selalu berputar untuk mendukung  jalanya eretan.

f. Tuas/handel

Tuas/ handel setiap mesin bubut dengan merek atau pabrikan yang bermeja dan umumnya memiliki posisi serta teknik penggunaannya sehingga  dalam mengatur  tuas/handel setiap melakukan pembubatan  harus berpedoman tabel-tabel petunjuk pengaturan yang terdapat mesin bubut tersebut.

g. Penjepit/pemegang pahat (tool post)

Penjepit/pemegang pahat (tool post) digunakan untuk menjepit atau memegang pahat. Bentuknya atau modelnya secara garis besar ada dua macam sebagai berikut.

1) Pemegang pahat

Dalam proses memahat menggunakan pemegang pahat ini, mengatur ketinggian pahat bubut harus dengan memberi ganjal hingga ketinggiannya tercapai dan pengencangan pahat bubut dilakukan dengan dengan cara mengencangkan baut-baut yang terdapat pemegang pahat. 

Pemegang pahat berdasarkan dudukannya terdapat dua jenis, yaitu dudukan  pahat satu dan empat. Pemegang  pahat dengan  dudukan satu, hanya dapat digunakan  mengikat/menjepit pahat bubut sebanyak satu buah, sedangkan  pemegang pahat dengan  dudukan empat dapat digunakan  mengikat/menjepit  pahat sebanyak empat buah sekaligus sehingga dalam pembubutan menggunakan beberapa bentuk pahat bubut dinilai lebih praktis dibanding menggunakan pemegang pahat dudukan satu.

2) Pemegang pahat dapat disetel (justable tool post)

Dalam menggunakan pemegang pahat dapat disetel ini maka pengaturan tinggi  pahat bubut dapat disetel tanpa harus diberi ganjal karena bodi pemegang pahat sudah terdapat dudukan  dengan  desain konstruksi yang  disertai kelengkapan  mekanik, dengan  mudah  dapat menyetel, mengencangkan, dan mengatur ketinggian  pahat bubut.

h. Spindle

Sumbu utama atau dikenal dengan main spindle merupakan suatu sumbu utama mesin bubut yang berfungsi sebagai dudukan chuck (cekam), pelat pembawa, kolet, dan senter tetap.

Tuesday, August 03, 2021

Memahami bagian-bagian Mesin Bubut CNC dan Mengevaluasi Prosedur Pemesinan Bubut CNC

Mesin bubut CNC terdiri atas skematis panel kontrol yang merupakan salah satu langkah atau cara untuk mempermudah  mengenali  dan mempelajari sistem pengendalian panel pada sebuah unit alat kerja atau mesin. Hal ini agar dapat dengan mudah untuk mengoperasikan, merawat, mengendalikan, dan mengawasi jalannya proses pemesinan. Pada bab 1 ini akan dibahas mengenai bagian utama mesin bubut NC/CNC dan fungsinya. Hal ini dimulai dengan  membahas cara mengidentifikasi  bagian-bagian mesin bubut CNC, cara memilih parameter pemotongan mesin bubut CNC, cara mengeset parameter pemotongan  mesin bubut CNC, cara menerapkan teknik pemograman  mesin bubut CNC, cara melaksanakan pemograman  mesin bubut CNC, cara menerapkan prosedur pemesinan bubut CNC, cara membuat benda sederhana dengan mesin bubut CNC, cara mengevaluasi  kegagalan  hasil pekerjaan mesin bubut CNC, cara memperbaiki setting dan parameter lain pada pekerjaan pada mesin bubut CNC, cara mengevaluasi prosedur pemesinan bubut CNC, hingga  cara menggunakan teknik pemesinan bubut CNC.

Baca Materi Lengkap Disini : Baca Materi 

Mesin bubut CNC terdiri dari bagian mesin perkakas dan bagian kontrol CNC. Mesin perkakas terdiri dari bagian pahat dan pencekamannya, meja mesinbubut, dan bagian pemegang/pencekam benda kerja. Bagian kontrol atau panel control CNC terdiri dari papan ketik sebelah kiri, papan ketik sebelah kanan, dan layar. Papan ketik sebelah kiri digunakan  untuk menulis, mengubah,  dan memanggil program CNC. Papan ketik sebelah kanan adalah tombol-tombol  pengendalian  mesin. Layar (monitor) pada panel kontrol memberikan informasi tentang area operasi, status program, mode pengoperasian, tampilan status, pesan pengoperasian, nama program, baris alarm, jendela kerja, simbol recall, menu berikutnya, kotak softkey, menu vertikal, penambahan laju pemakanan, gear box, dan penambahan putaran spindle.

Simbol-simbol  keselamatan  kerja harus diperhatikan  oleh semua yang berinteraksi dengan  mesin CNC. Simbol-simbol  tersebut pada mesin bubut CNC digunakan dengan simbol tanda seru di dalam segitiga kuning. Mesin bubut CNC untuk pengoperasiannya menggunakan sistem koordinat kartesian. Sistem koordinat ini mendeskripsikan gerakan pada mesin sebagai gerakan relatif antara pahat dan benda kerja. Sistem koordinat pada mesin bubut CNC menggunakan sistem kordinat kartesian dengan dua sumbu, yaitu sumbu X dan sumbu Z.

Sebelum mesin CNC siap dioperasikan, mesin CNC harus dihidupkan dengan langkah-  langkah  tertentu. Langkah-langkah dalam pemelajaran CNC bubut, di antaranya menyebutkan dan memahami bagian-bagian utama mesin bubut NC/ CNC dan fungsinya, mengidentifikasi  bagian-bagian mesin bubut CNC, memilih parameter pemotongan mesin bubut CNC, mengeset parameter pemotongan mesin bubut CNC, menerapkan teknik pemograman  mesin bubut CNC, melaksanakan pemrograman  mesin bubut CNC, menerapkan prosedur pemesinan bubut CNC, membuat benda sederhana dengan  mesin bubut CNC, mengevaluasi  kegagalan hasil pekerjaan mesin bubut CNC, memperbaiki setting dan parameter lain pada pekerjaan pada mesin bubut CNC, mengevaluasi prosedur pemesinan bubut CNC, serta menggunakan teknik pemesinan bubut CNC