Terbaru

Thursday, July 16, 2020

Thursday, July 16, 2020

Proses Pengolahan Bahan Logam


A.      Bahan-bahan Dalam Proses Fabrikasi Logam
Fabrikasi  Logam adalah suatu proses produksi logam yang meliputi antara lain rekayasa (perancangan), pemotongan, pembentukan, penyambungan, perakitan atau pengerjaan akhir.
Bahan yang digunakan dalam proses fabrikasi logam antara lain :
a.       Pelat Tipis (Sheetmetal)
Pelat tipis biasanya tersedia dalam bentuk lembaran dan gulungan (rol) dengan ketebalan antara 0,25 sampai 3,0 mm dan lebar antara 150 mm sampai 1500 mm. Di pasar Indonesia yang tersedia adalah logam dengan lebar  900 mm, 1000 mm, dan 1200 mm.
b.      Pelat Tebal
Pelat tebal tersedia dengan ketebalan antara 3,0 sampai 18,0 mm dengan lebar yang bervariasi, yaitu antara 900 mm sampai 3000 mm.
c.       Pelat Strip atau Pelat Batangan
Pelat strip tidak selebar pelat tipis atau tebal, tetapi tersedia dengan sudut atau sisi yang siku dan ridius dengan lebar antara 10,0 mm sampai 30,0 mm serta tebal antara 3,0 sampai 12,0 mm.
d.      Besi Siku
Besi siku adalah baja profil yang di bentuk melalaui proses pengerollan. Dalam perdagangan tersedia besi siku dengan lebar kedua sisi siku yang sama dan ada yang tidak sama.
e.      Besi Beton
Besi beton dalam perdagangan dapat berupa kawat sampai dengan batangan yang berdiameter besar.
f.        Pipa atau Baja Profil
Pipa atau baja profil dibuat melalui proses rol dan tarik untuk di bentuk menjadi berpenampangan segi empat, segi panjang dan pipa bulat dengan panjang yang beragam antara lain : 4 meter dan 6 meter.

B. Macam-Macam Proses Fabrikasi Logam
1.       Pemotongan (Cutting)
Proses pemotongan adalah proses yang paling dasar untuk di lakukan, baik pada awal proses atau akhir proses. Proses pemotongan dilakukan dengan berbagai jenis alat atau mesin potong logam antara lain :
·         Mesin Potong
Mesin potong di gunakan untuk memotong lurus plat yang panjang. Keuntungan penggunaan mesin potong ini adalah lebih cepat dan presisi sedangkan kerugiannya keterbatasan panjang pemotongan sangat tergantung pada ukuran mesin dan hanya dapat memotong plat.
·         Gerinda Potong
Gerinda potong berputar dengan kecepatan tinggi, digunakan untuk pemotongan ringan baik padat maupun berongga. Kemampuan potongnya sangat terbatas tergantung pada posisi penjepitan benda kerja dan diameter batu gerinda.
·         Gergaji Mesin
Gergaji ini di gunakan untuk memotong bahan padat atau pejal atau pipa tebal (bahan berongga).

2.       Penekukan (Buckling)
Penekukan adalah sebuah proses yang sering digunakan dalam dunia proses fabrikasi agar sesuai dengan bentuk dari rancangannya yang berkaitan dengan fungsi dan tujuan benda itu dibuat.
Mesin yang biasa digunakan adalah mesin pres (Press Brake), mesin pres ini digunakan untuk membengkokan atau menekuk pelat yang relatif tebal, membentuk radius, pelengkungan awal sebelum dirol dan pembentukan kerucut serta pengerjaan sulit lainnya.

3.       Pelipatan (Folding)
Sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi, mesin tekuk telah berkembang sedemikian rupa, mulai dari yang di operasikan secara manual sampai dengan yang di operasikan secara otomatis, Ada tiga tipe mesin lipat yang umum di pakai pada pekerjaan fabrikasi, yaitu :
·         Mesin Lipat Bangku atau Terbatas (Bench/Adjustable Folder)
Digunakan untuk melipat pelat - pelat tipis secara cepat dan presisi. Mesin ini bekerja secara serentak antara menjepit benda kerja dan melipat. Cocok untuk pelipatan tunggal dan ganda, termasuk untuk- membuat bentuk U.
·         Mesin Lipat Universal (Cramp Folder)
Mesin lipat tipe ini mampu melipat antara 1 meter - 2,4 meter dengan ketebalan 0,4 mm - 2,0 mm serta dengan sudut tekuk mencapai 135 derajat.
·         Mesin Lipat Kotak (Box and Pan Brake)
Prinsip penggunaan mesin lipat kotak relatif sama dengan mesin lipat universal. Mesin lipat kotak mempunyai sepatu tekuk dengan berbagai ukuran dan dapat dipasang sesuai dengan kebutuhan atau ukuran kotak yang akan di buat.

4.       Pengerollan (Rolling)
Pengerollan juga di kenal dalam proses fabrikasi, yaitu proses pembentukan yang di berlakukan untuk material jenis pelat dengan tujuan untuk mendapatkan bentuk yang diperlukan.

5.       Deep Drawing
Deep drawing atau biasa disebut drawing adalah salah satu jenis proses pembentukan logam, dimana bentuk umumnya berupa silinder dan selalu mempunyai kedalaman tertentu, sedangkan definisi menurut P. C. Sharma seorang profesor Production Technology, Drawing adalah Proses Pembentuakan logam dari lembaran logam ke dalam bentuk tabung.

6.       Blanking
Adalah proses pemotongan bahan logam tanpa pembentukan beram (chip) tanpa menggunakan pemanasan atau pembakaran (burning) atau peleburan atau pencairan (melting).

7.       Blending
Blending adalah proses deformasi secara plastik dari logam terhadap sumbu linier dengan hanya sedikit atau hampir tidak mengalami perubahan - perubahan luas permukaan. Blending menyebabkan logam pada sisi luar sumbu netral mengalami tarikan, sedangkan pada sisi lainnya mengalami tekanan.


Sunday, June 14, 2020

Sunday, June 14, 2020

SYARAT-SYARAT PENERIMA TANDA PENGHARGAAN



1.    Syarat Penerima Tanda Penghargaan  Kegiatan

a.      Tanda    penghargaan   kegiatan     menyatakan   penghargaan Gerakan  Pramuka kepada  seorang  pramuka  yang telah berprestasi  dalam suatu kegiatan  kepramukaan.

b.      Seorang   pramuka    (Pramuka   Siaga,   Penggalang,  Penegak, dan  Pandega)  dapat  menerima  dan  mengenakan tanda penghargaan kegiatan  apabila yang bersangkutan telah:
1)     memenuhi    syarat-syarat      yang     ditentukan     panitia penyelenggara,                            untuk      mengikuti      acara      kegiatan kepramukaan                yang     diselenggarakan    oleh     panitia penyelenggara;
2)     menunaikan  tugas   kewajibannya,   melakukan   kegiatan kepramukaan yang diikutinya dengan penuh  rasa tanggungjawab, kesungguhan, keuletan,  ketekunan, dan ketelitian, sehingga mencapai prestasi yang baik sesuai dengan ketentuan penyelenggara kegiatan  tersebut.

c.       Tanda   Ikut  Serta   Kegiatan   (Tiska)   diberikan   setelah   yang bersangkutan ikut serta dan aktif dalam kegiatan/perkemahan seperti Pesta Siaga, Jambore, Lomba Tingkat, Raimuna, Perkemahan    Pramuka    Luar   Biasa,   yang   dilaksanakannya dengan penuh  rasa tanggung jawab,  kesungguhan, keuletan, ketekunan, ketelitian,  sehingga  mencapai  prestasi  yang  baik, sesuai dengan ketentuan penyelenggara kegiatan  tersebut.

d.      Tanda   Ikut  Serta   Bakti  Gotong   Royong   (Tigor)   diberikan setelah  yang  bersangkutan aktif  melakukan  kegiatan   dalam Perkemahan  Wirakarya.

2.    Syarat Penerima Bintang Tahunan Pramuka

a.      Bintang  Tahunan  Pramuka  menandai kesetiaan,   kepatuhan, kerajinan  dan  ketertiban seorang  Pramuka  dalam  mengikuti kegiatan-kegiatan kepramukaan selama satu tahun  penuh  dan kelipatannya  secara berturut-turut.


b.      Seorang  pramuka  (Pramuka Siaga, Penggalang, Penegak,  dan Pandega)  dapat  menerima  dan mengenakan Bintang Tahunan Pramuka,  apabila  yang  bersangkutan telah  memenuhi syarat sebagai berikut:
1)     Pramuka  yang bersangkutan telah  dilantik sebagai  Siaga Mula, Penggalang Ramu, Penegak  Bantara atau  Pramuka Pandega.
2)     Selama  satu  tahun   sejak  dilantik  tersebut,  selalu  setia mengikuti   kegiatan   dengan  baik  pada   kegiatan   yang diadakan  secara  berkala  di satuannya maupun kegiatan yangdiadakansecarainsidental.Jikaberhalanganmengikuti kegiatan  kepramukaan, maka  yang  bersangkutan  wajib memberitahukan kepada  Pembinanya.
3)     Selama satu tahun sejak dilantik, selalu patuh menjalankan tugas dan kewajiban yang diberikan oleh Pembina Pramukanya.
4)     Selama  satu  tahun   sejak  dilantik,  selalu  giat  dan  rajin melatih  diri untuk  meningkatkan kesehatan jasmani dan rohaninya,  sehingga  berguna bagi  dirinya,  keluarganya, dan masyarakat  sekitarnya.
5)     Selama  satu   tahun   sejak  dilantik,  selalu  menunjukkan usahanya  untuk menepati dan menjalankan Dwisatya dan Dwidarma, Trisatya dan Dasadarma  Pramuka.

c.      Seorang  Pramuka  yang  selama  satu  tahun   sejak  menerima Bintang Tahunan Pramuka pada tahun  sebelumnya, masih memenuhi syarat-syarat  seperti  tersebut pada  angka  2 huruf b di atas, dapat  menerima  dan mengenakan Bintang Tahunan Pramuka untuk tahun  kedua,  ketiga dan seterusnya.

3.    Syarat Penerima Lencana Pancawarsa

a.      Lencana     Pancawarsa     menandai    kesetiaan,     kepatuhan, kerajinan,  ketekunan, kesungguhan dan  ketertiban anggota dewasa               Gerakan     Pramuka,     dalam     menunaikan   tugas kewajibannya  selama lima tahun  atau kelipatan lima tahun.


b.      Anggota   dewasa   Gerakan   Pramuka   dapat   menerima   dan mengenakan Lencana Pancawarsa  apabila  yang bersangkutan telah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1)     Sudah   dikukuhkan    untuk    memegang   suatu    jabatan tertentu dalam Gerakan Pramuka.
2)     Selalu bekerja dengan tekun, rajin, dan bertanggungjawab atas tugas kewajiban yang dibebankan kepadanya.
3)     Selalu  memperlihatkan  usahanya   untuk   meningkatkan pesertadidiknya atau  mengembangkan Gerakan  Pramuka pada umumnya.
4)     Selalu   menunjukkan   usahanya    untuk    meningkatkan pengetahuan,               kecakapan     kepemimpinannya    dan pengalamannya dalam  bidang  tugas  kewajibannya   dan juga dalam bidang kepramukaan lainnya.
5)     Selalu   menunjukkan   usahanya    untuk    bersikap    dan bertindak  sesuai dengan Trisatya dan  Dasadarma,  Prinsip Dasar   Kepramukaan  dan   Metode   Kepramukaan, dan Sistem Among.

c.       Seorang  anggota dewasa  Gerakan  Pramuka yang selama lima tahun  sejak diterimanya  Lencana  Pancawarsa  yang  pertama, masih  memenuhi syarat-syarat  seperti  yang  tercantum pada angka  2 di atas,  dapat  menerima  dan  mengenakan  Lencana Pancawarsa  untuk lima tahun  berikutnya dan seterusnya.

4.   Syarat Penerima Lencana Satyawira

a.      Lencana Satyawira menandai bahwa  seseorang/orang dewasa di luar Gerakan Pramuka dinilai telahberjasa bagi perkembangan Gerakan Pramuka.

b.      Lencana  Satyawira  Utama   diperuntukan  kepada   seseorang yang telah berjasa bagi kepramukaan, yaitu:
1)     Pimpinan tertinggi organisasi kepramukaan negara sahabat baik regional maupun internasional.
2)    Pimpinan tertinggi organisasi/institusi  nasional Indonesia.
3)     Tokoh bangsa  dan negara  sahabat baik regional maupun internasional.


c.      Lencana  Satyawira  Madya  diperuntukan  kepada   seseorang yang telah berjasa bagi kepramukaan, yaitu:
1)     Pengurus  organisasi  kepramukaan negara   sahabat  baik regional maupun internasional.
2)    Pengurus  organisasi/institusi  nasional Indonesia.

d.      Lencana  Satyawira  Pratama  diperuntukan kepada   seseorang yang telah berjasa bagi kepramukaan, yaitu:
1)     Penggiat  (aktifis) organisasi kepramukaan negara  sahabat baik regional maupun internasional.
2)    Penggiat (aktifis) organisasi/institusi  nasional Indonesia.

e.      Wewenang  pengusulan  dan  penganugerahan  penghargaan Lencana Satyawira merupakan kewenangan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka setelah mendapat rekomendasi dari Rapat Pimpinan Kwarnas. atau Majelis Pembimbing Nasional.

f.       Tata   cara   pengusulan,   pemberian,   dan   penganugerahan penghargaan Lencana Satyawira, sebagai berikut:
1)     Pimpinan Kwarnas melalui forum Rapat Pimpinan Kwarnas merekomendasikan pemberian penghargaan  kepada seseorang berupa  Lencana Satyawira.
2)     Ketua      Kwarnas      memutuskan    pemberian    tanda penghargaan dimaksud.
3)     Pemberian   Lencana  Satyawira  disertai  dengan  piagam penghargaan.
4)     Penganugerahan  dan   penyerahan  Lencana   Satyawira kepada  yang bersangkutan dilakukan dalam upacara  yang khusus diadakan  untuk itu.
5)     Pemberian,   penganugerahan  dan   penyerahan  Lencana Satyawira  kepada  yang  bersangkutan dilaksanakan  oleh Ketua Kwarnas atau pengurus yang ditunjuk untuk mewakilinya.

5.    Syarat Penerima Lencana Karya Bakti

a.      Lencana   Karya  Bakti  menandai  bahwa    seorang    anggota Gerakan Pramuka telah melaksanakan karya baktinya, ikut serta dalam  penanggulangan musibah  atau  bencana yang  terjadi pada  suatu  lokasi, dengan memberikan  pertolongan/bantuan


bagi para korban baik manusia maupun sarana/prasarana, sehingga  berhasil  memberi  kesan  yang  berharga serta  dapat meningkatkan   citra   sebagai    anggota   Gerakan    Pramuka dan  bermanfaat bagi  keselamatan masyarakat,   bangsa   dan negara.

b.      Seseorang  dapat  menerima  dan  mengenakan Lencana  Karya Bakti bila yang bersangkutan telah  melaksanakan karya bakti sedikitnya selama  14  (empat  belas) hari berturut-turut dalam wilayah bencana atau musibah.

c.      Kegiatan karya bakti dikoordinir oleh Kwartir Nasional, kwartir daerah,  dan kwartir cabang.

6.    Syarat Penerima Lencana Wiratama

a.      Lencana Wiratama menandai bahwa seorang anggota Gerakan Pramuka   telah   memperlihatkan  keberanian,  kesanggupan kerja, keuletan,  kesabaran dan ketekunannya dalam usaha menyelamatkan sesuatu atau seseorang, atau mempertahankan kebaikan  dan  kebenaran sehingga   berhasil  dan  bermanfaat bagi keselamatan Gerakan  Pramuka,  masyarakat,  bangsa  dan negara.

b.    Seseorang    dapat     menerima     dan    mengenakan    Lencana
Wiratama bila yang bersangkutan telah:
1)     memperlihatkan     keberanian,     kesungguhan      kerja, dan   keuletannya,    sehingga     berhasil    dalam    usaha menyelamatkan  orang   lain  secara   spontan   meskipun usaha itu membahayakan dirinya sendiri, atau
2)     memperlihatkan     keberanian,     kesungguhan      kerja, kesabaran, dan ketekunannya dalam mempertahankan kebaikan dankebenaran,sehinggaberhasil danbermanfaat bagi  Gerakan   Pramuka  atau   gerakan   kepramukaan  di dunia.

7.    Syarat Penerima Lencana Teladan

a.      Lencana  Teladan  menandai bahwa  seorang  pramuka  (Siaga, Penggalang,  Penegak   dan   Pandega)   telah   memperlihatkan sikap laku yang utama,  yang tampak dari usahanya, tanggungjawab, keuletan,  kesabaran, ketabahan, kesopanan,


keramah-tamahan serta ahlak yang luhur sehingga  dirinya menjadi  suri  teladan   yang  baik  bagi  keluarga,   masyarakat, anggota Gerakan Pramuka, bangsa  dan negara.

b.      Seorang  pramuka  dapat  menerima  dan mengenakan  Lencana Teladan apabila yang bersangkutan memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1)     Sudah   dilantik  sebagai   pramuka   dan   telah   mencapai tingkat  kecakapan Pramuka Garuda.
2)     Telah memperlihatkan sikap laku yang utama,  yang dapat dijadikan   contoh   bagi   pramuka   atau   orang   dewasa, yaitu  yang   bersangkutan  telah   bersikap   dan   berbuat sesuatu                dengan    penuh     tanggungjawab,    keuletan, kesabaran,   ketabahan,   kesopanan,   keramahtamahan serta    budi   bahasanya   yang   luhur   sehingga    dirinya telah  berguna bagi  keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan anggota Gerakan  Pramuka,  keluarga, masyarakat,  bangsa  dan negara.
3)    Menunjukkan prestasi pendidikan  formal yang baik.

8.    Syarat Penerima Lencana Darma Bakti

a.      Lencana  Darma  Bakti menandai bahwa   seseorang di dalam maupun di luar Gerakan  Pramuka telah memberikan  jasa atau pengabdiannya yang cukup besar bagi perkembangan Gerakan Pramuka dan gerakan  kepramukaan di dunia.

b.      Orang  dewasa  di dalam  atau  di luar Gerakan  Pramuka  dapat menerima  dan mengenakan Lencana Darma Bakti apabila yang bersangkutan memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1)     Anggota     Dewasa     Gerakan     Pramuka     yang    sudah dikukuhkan  sebagai  anggota dewasa  Gerakan  Pramuka, yang telah memperlihatkan prestasi kerja yang dapat dibanggakan, yang  sangat   bermanfaat bagi  pembinaan dan perkembangan kepramukaan; dan/atau
2)     Orang  dewasa  di dalam  atau  di luar  Gerakan  Pramuka yang telah menyumbangkan tenaga, pikiran, milik, dana, dan  fasilitas yang sangat  membantu kelancaran  kegiatan pembinaan dan pengembangan kepramukaan.


c.      Lencana  Darma  Bakti dapat   juga  diberikan  kepada   anggota dewasa  Gerakan Pramuka yang telah meninggal  dunia.

d.      Pada   dasarnya   Lencana   Darma   Bakti  adalah   alat   untuk menggairahkan  dan   memotivasi   seseorang  untuk   dengan sadar dan penuh keikhlasan bersedia menyumbangkan tenaga, pikiran,  dana,  milik dan  fasilitasnya  untuk  kepentingan dan perkembangan kepramukaan.

e.      Lencana Darma Bakti diberikan  kepada  seseorang tergantung pada:
1)    Dukungan  moril dan  materiel  (dana,  sarana  dan  fasilitas)
yang telah diberikannya; atau
2)     Pengabdian/pengorbanan tenaga,  pikiran,  waktu,   dan karyanya (mencipta/ mengarang lagu, tulisan dan naskah, permainan, perlengkapan, kegiatan,  penelitian); atau
3)    Masa  bakti  sebagai  anggota Gerakan  Pramuka  minimal
15   tahun    atau   telah   mendapat  tanda    penghargaan
Lencana Pancawarsa  III.

9.    Syarat Penerima Lencana Melati
a.      Lencana    Melati    menandai   bahwa    seseorang   di   dalam maupun  di  luar  Gerakan   Pramuka,   telah  memberikan   jasa dan pengabdiannya yang lebih besar bagi perkembangan kepramukaan.
b.      Anggota   dewasa   Gerakan   Pramuka   dapat   menerima   dan mengenakan  Lencana   Melati   apabila   yang   bersangkutan telah  dikukuhkan  untuk  menduduki suatu  jabatan  atau  tugas tertentu  dan   melaksanakan  tugas   dan   tanggungjawabnya dengan baik.
c.     Lencana Melati diberikan kepada  seseorang tergantung pada:
1)    Dukungan  moril dan  materiel  (dana,  sarana  dan  fasilitas)
yang telah diberikannya; atau
2)     Pengabdian/pengorbanan tenaga,  pikiran,  waktu,   dan karyanya (mencipta/ mengarang lagu, tulisan dan naskah, permainan, perlengkapan, kegiatan,  penelitian); atau
3)    Bagi anggota Gerakan Pramuka yang telah aktif sedikitnya
20   tahun    atau   telah   mendapat  tanda    penghargaan
Lencana Darma Bakti.


10.  Syarat Penerima Lencana Tunas Kencana

a.      Lencana   Tunas   Kencana   merupakan   tanda    penghargaan tertinggi dalam Gerakan Pramuka, diberikan kepada  seseorang yang telah berjasa sangat besar dan bermanfaat bagi perkembangan kepramukaan.

b.      Orang  dewasa  di dalam  atau  di luar Gerakan  Pramuka  dapat menerima  dan  mengenakan Lencana  Tunas Kencana  apabila yang bersangkutan memenuhi syarat sebagai berikut:
1)     Anggota     Dewasa    Gerakan    Pramuka    yang    pernah dikukuhkan untuk menduduki suatu jabatan atau tugasnya dengan luar biasa baiknya; atau
2)     Orang dewasa di dalam atau di luar Gerakan Pramuka yang telah memperlihatkan jasanya yang sangat  besar, sehingga oleh   Musyawarah    Nasional   Gerakan   Pramuka   dinilai jasanya tersebut sangat  bermanfaat bagi  perkembangan dan kemajuan  kepramukaan.

11.  Ketentuan Khusus

a.      Presiden selaku Ketua Mabinas karena jabatannya berhak diberi tanda  penghargaan Lencana Tunas Kencana.

b.      Kepala  negara   sahabat atas  usul  dari  Ketua  Mabinas  dapat diberi tanda  penghargaan Lencana Tunas Kencana.