Terbaru

Friday, August 28, 2020

Friday, August 28, 2020

Teknik Pengikatan Benda Kerja


TEKNIK PENGERINDAAN DATAR

Yang dimaksud teknik penggerindaan datar adalah, bagaimana cara melakukan berbagai macam proses penggerindaan datar dengan mesin gerinda datar yang dilakukan dengan menggunakan prosedur dan tata cara yang dibenarkan oleh dasar-dasar teori pendukung yang disertai penerapan kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan (K3L),


a. Teknik Pengikatan Benda Kerja

Teknik pengikatan benda kerja pada proses penggerindaan datar dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya:


 Pengikatan benda kerja dengan meja magnetik

Pengikatan benda kerja dengan meja magnetik yang akan dilakukan proses  penggerindaan  datar,  cara/tekniknya  tergantung dari bentuk/profil dan ukuran benda kerjanya. Yang harus diperhatikan pengikatan benda kerja dengan meja magnet adalah, selain permukaan benda  kerja  yang  akan  dijadikan  dasar/basic  penggerindaan  harus besih dari kotoran dan tidak ada chip/beram yang mengganjal, permukaan meja magnet juga harus benar-benar bersih dari kotoran agar dapat menghasilkan penggerindaan rata rata dan sejajar (Gambar
4.3). Jika meja magnet berdasarkan hasil pengecekan dengan dial indikator kondisinya tidak sejajar lagi, maka harus dilakukan penggerindaan pada   permuakaannya   agar   dapat   menghasilkan penggerindaan datar yang benar-benar sejajar (Gambar 4. 4)





Gambar 4.3 .Meja magnet harus benar-benar bersih dari kotoran






Gambar 4.3 . Penggerindaan permukaannya meja magnet


a) Pengikatan Benda Kerja Berukuran Panjang dan Lebar Pengikatan benda kerja yang memiliki ukuran relatif panjang dan lebar, dapat dilakukan langsung menggunakan meja magnet tanpa harus menggunakan alat bantu penahan (Gambar 4.4). Hal ini dapat dilakukan karena dengan bidang yang luas, meja magnet akan dapat
mengikat/mencekam dengan kuat.





Gambar 4.4 . Pengikatan benda kerja yang memiliki ukuran relatif panjang dan lebar



b) Pengikatan Benda Kerja Berukuran Kecil

Pengikatan benda kerja yang memilki ukuran relatif kecil juga dapat dilakukan pengikatan langsung menggunakan meja magnet, hanya


saja dengan cara dan teknik yang berbeda jika dibandingkan dengan pengikatan benda kerja yang memiliki ukuran relatif panjang dan lebar.   Untuk pengikatan benda kerja yang berukuran relatif kecil, pada posisi bagian sekeliling benda kerja harus ditahan dengan menggunakan pelat atau alat penahan lainnya (Gambar 4.5). Hal ini harus dilakukan, agar benda kerja tidak mudah terdorong kedepan/kebelakang dan kesamping kanan/kiri atau terlepas akibat dari pengikatan meja magnet yang kurang kuat karena luasan benda
kerja yang diikat relatif kecil kecil.





Gambar 4.5. Pengikatan benda kerja yang memiliki ukuran relatif kecil


c) Pengikatan Benda Kerja Berukuran Relatif Tinggi

Pengikatan benda kerja yang memiliki ukuran relatif tinggi juga dapat dilakukan pengikatan langsung menggunakan meja magnet, hanya saja dengan cara dan teknik yang berbeda jika dibandingkan dengan cara pengikatan benda kerja sebelumnya.  Untuk pengikatan benda kerja  yang  berukuran  relatif  tinggi,  pada  posisi  bagian  samping kanan  dan  kiri  benda  kerja  harus  ditahan  dengan  menggunakan balok  (Gambar 4.6). Hal ini harus dilakukan, agar benda kerja tidak jatuh menyamping akibat pengikatan meja magnet yang kurang kuat karena luasan benda kerja yang diikat relatif kecil.




Gambar 4.6. Pengikatan benda kerja berukuran relatif tinggi


 Pengikatan Benda Kerja Dengan Ragum Presisi

Pengikatan   benda   kerja   dengan   ragum   presisi   pada   umumnya dilakukan untuk mendapatkan hasil penggerindaan rata, sejajar dan siku.  Cara/tekniknya  tergantung  dari  bentuk  atau  profil  dan  ukuran benda kerjanya. Yang harus diperhatikan dalam melakukan pengikatan benda kerja dengan ragum adalah, selain permukaan benda kerja yang akan dijadikan dasar/basic penggerindaan harus besih dari kotoran dan tidak  ada  chip/beram yang  mengganjal,  dasar  bodi  dan  permukaan mulut ragum juga harus benar-benar bersih dari kotoran agar dapat
menghasilkan penggerindaan rata, sejajar dan siku (Gambar 4.7).





Gambar 4.7. Kondisi ragum presisi harus bersih


a) Pengikatan Benda Kerja Berkuran Relatif Pendek

Pengikatan benda kerja yang memiliki ukuran relatif pendek, dapat dilakukan menggunakan ragum presisi berjumlah satu buah (Gambar
4.8). Hal ini dapat dilakukan karena hampir sepanjang benda kerja

terikat pada mulut ragum, sehingga sudah dapat terikat dengan kuat.





Gambar 4.8. Pengikatan benda kerja yang memiliki ukuran relatif pendek


b) Pengikatan Benda Kerja Berukuran Relatif Panjang

Pengikatan benda kerja yang memiliki ukuran relatif panjang, harus dilakukan menggunakan ragum presisi berjumlah dua buah (Gambar
4.9).  Hal  ini  harus  dilakukan  agar  sepanjang  benda  kerja  dapat

terikat pada mulut ragum, sehingga dapat terikat dengan kuat.





Gambar 4.9. Pengikatan benda kerja berukuran relatif panjang


c) Pengikatan Benda Kerja Berbentuk/Profil Bulat

Pengikatan benda kerja yang memiliki bentuk atau profil bulat juga dapat dilakukan menggunakan ragum presisi, dengan catatan ketinggian pengikatannya tidak boleh melebihi setengah diameter benda kerja (Gambar 4.10). Cara pengiktan seperti ini harus dilakukan agar benda kerja tidak terdorong keatas, sehingga dapat
terikat dengan baik dan kuat.





Gambar 4.10. Pengikatan benda kerja yang memiliki ukuran relatif pendek

 Pengikatan Benda Kerja Dengan Balok Penghantar Magnet Alur V Pengikatan benda kerja dengan balok penghantar magnet berbentuk alur V, pada umumnya  dilakukan untuk penggerindaan benda kerja berbentuk  bulat.  Dengan  alur  berbentuk  V,  maka  balok  penghantar magnet dapat mengikat  benda  kerja  berbentuk  bulat  pada  dua  titik singgung memanjang sehingga dapat mengikat benda kerja dengan baik. Cara pengikatannya adalah dengan meletakkan benda kerja pada alur V baru kemudian meja magnetiknya diaktifkan(Gambar 4.11),.




Gambar 4.11. Pengikatan benda kerja dengan balok penghantar magnet alur V


 Pengikatan Benda Kerja Dengan Balok Penyiku

Pengikatan benda kerja dengan balok penyiku, adalah salah satu alternatif pengikatan benda kerja, yang pada umumnya dilakukan untuk pengikatan benda kerja berbentuk khusus yang tidak dapat dilakukan pengikatan dengan cara lain. Cara pengikatannya adalah dengan meletakkan  benda  kerja  pada  balok  penyiku,  baru  kemudian  diikat
dengan alat bantu klem C (Gambar 4.12).





Gambar 4.12. Pengikatan benda kerja dengan balok penyiku


 Pengikatan Benda Kerja Dengan Ragum Sudut Universal Presisi Pengikatan benda kerja dengan ragum sudut universal presisi, pada umumnya dilakukan untuk mendapatkan  hasil penggerindaan  miring dengan besar sudut tertentu. Ketelitian alat ini dapat mencapai nilai detik, sehingga dapat menghasilkan kemiringan bidang yang presisi. Cara  pengikatannya  adalah  dengan  meletakkan  benda  kerja  pada mulut ragum sudut universal presisi yang sudah disetel sudutnya, baru
kemudian dikencangkan (Gambar 4.13).





Gambar 4.13. Pengikatan benda kerja ragum sudut universal presisi




Friday, August 28, 2020

Pendahuluan Teknik Penggerindaan Datar


1. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini, dengan melalui mengamati, menanya, pengumpulan data, mengasosiasi dan mengkomunikasikan, peserta didik dapat:
a. Mengikat benda kerja pada mesin gerinda datar sesuai SOP

b. Menggerinda rata siku dan sejajar pada mesin gerinda datar sesuai SOP

c. Menggerinda miring pada mesin gerinda datar sesuai SOP

d. Menggerinda alur pada mesin gerinda datar sesuai SOP

e. Menggerinda profil pada mesin gerinda datar sesuai SOP

f.  Menerapkan K3L pada proses penggerindaan datar sesuai SOP



2. Uraian Materi

Sebelum  mempelajari  materi  proses  penggerindaan  pada  mesin  gerinda datar, lakukan kegiatan sebagai berikut:


Pengamatan:

Silahkan anda mengamati kegiatan proses penggerindaan pada mesin gerinda datar (Gambar 3.1) atau objek lain sejenis disekitar anda. Pada saat melakukan proses penggerindaan seperti yang anda lihat, tentunya untuk dapat melakukan sesuai ketentuan yang berlaku perlu menguasai berbagai macam teknik peggerindaan. Sebutkan beberapa teknik penggerindaan dengan mesin gerinda datar dan jelaskan bagaimana prosesnya.




Gambar 3.1. Bebagai proses penggerindaan dengan mesin gerinda datar



Menanya:

Apabila anda mengalami kesulitan dalam menjawab tugas diatas, bertanyalah/ berdiskusi/ berkomentar kepada sasama teman atau guru yang sedang membimbing anda.


Mengekplorasi:

Kumpulkan  data  secara  individu  atau  kelompok,  terkait  tugas  tersebut melalui: benda konkrit, dokumen, buku sumber, atau hasil eksperimen.


Mengasosiasi:

Setelah  anda  memilki  data  dan  menemukan  jawabannya,  selanjutnya jelaskan bagaimana cara menerapkan pada proses penggerindaan dengan mesin gerinda datar.


Mengkomunikasikan:
Presentasikan hasil pengumpulan data-data anda, terkait parameter pemotongan pada mesin gerinda datar, dan selanjutnya buat laporannya

Wednesday, August 26, 2020

Wednesday, August 26, 2020

Parameter Pemesinan Frais

Cutting Speed and Feed in Milling Operation
Cutting speed dalam proses pengefraisan adalah kemampuan pisau frais memotong benda kerja dengan kecepatan yang dihitung dari perkalian panjang keliling dari diameter pisau frais dengan jumlah putaran dalam satu menit.

Faktor yang mempengaruhi Cutting Speed :
1.    Kekerasan (hardness)
Keras                               Lunak
CS lambat                        CS Cepat

2.    Keuletan (ductility)
Ulet                                  Getas
CS lambat                        CS Cepat

3.    Tegangan tarik (tensile strength)
Teg. Tarik Tinggi             Teg. Tarik rendah
CS lambat                        CS Cepat


Untuk menentukan cutting speed tidak bisa hanya berdasarkan salah satu faktor saja dan tidak ada rumusan yang pasti dalam menentukan cutting speed karena setiap material mempunyai karakteristik yang berbeda. Dalam penentuan cutting speed kebanyakan dilakukan secara empiris saja. Factor yang paling mendekati dalam penentuan cutting speed paling mudah dilihat dari tegangan tarik suatu material atau dengan melihat dua atau seluruh factor diatas. Misalnya material yang lunak, ulet dan teg. tarik tinggi mempunyai cutting speed yang lebih tinggi dari pada material yang lebih keras tetapi getas dan tegangan tariknya rendah.
Berikut adalah tabel cutting speed dari beberapa jenis material untuk alat potong HSS

Perhitungan
Dari cutting speed maka putaran mesin dapat diperoleh dari :





Ket :
n = putaran spindle                          (putaran/menit)
D = Diameter pisau frais                   (milimeter)
CS = Cutting Speed                          (meter/menit)

Catatan :
Untuk pisau frais dari carbide Cutting Speed = 2 x CS Cutter HSS
Untuk Twist Drill, NC drill dsb Cutting Speed = 0.5 x CS Cutter HSS
Untuk Countersink, Reamer dsb Cutting Speed = 0.25 x CS Cutter HSS
Untuk Boring head disesuaikan dengan material alat potong.
Feeding dalam proses pengefraisan adalah jarak penyayatan dalam satu menit yang 
di hitung dari besarnya sayatan pergigi (sz atau fz) dikalikan dengan jumlah mata potong dan dikalikan putaran pisau frais dalam satu menit.

Dirumuskan :
Ket :
s = feeding                            (mm/menit)
sz = sayatan per gigi             (mm/gigi)
z = jumlah gigi
n = putaran pisau frais          (putaran/menit)

Tabel sayatan pergigi dalam milimeter
Note : Harga tersebut diatas adalah maksimum 

Contoh Soal.
Diketahui material dari bahan Stainless Steel 304 akan dipotong dengan pisau frais jari (end mill) HSS dengan diameter 20 mm dan jumlah gigi potong (mata potong) = 4 buah. berapakah putaran mesin dan feeding yang seharusnya dipakai?

Diketahui :
CS = 18 m/menit (diambil dari tabel kecepatan potong untuk material stainless steel 304)
sz  = 0,05 mm/gigi (diambil dari tabel sayatan per gigi)
D  = 20 mm
Jawab:

n = 1000 . CS /  Ï€ . D

n = 1000 . 18 / π . 20

n = 286,4 rpm

jadi putaran mesin yang didapatkan adalah 286,4 rpm, karena pada mesin terdapat 250 dan 300 rpm yang dipakai adalah 250 rpm (diambil pendekatan kebawah). 

s = sz . z . n

s = 0,05 . 4 . 286,7
s = 57,29 mm/menit

jadi kecepatan penyayatan (feeding) adalah 57,29 mm/menit, artinya dalam satu menit pisau frais bergerak sepanjang 57,29 mm pada benda kerja. pada mesin terdapat 56 dan 63 mm/menit maka yang dipakai adalah 56 mm/menit


sUMBER : LINK